Computer File
Perancangan dan evaluasi sistem pengendali pada double pipe heat exchanger
Salah satu operasi teknik kimia yang paling penting dalam pabrik kimia
yaitu adalah operasi perpindahan panas dengan menggunakan heat exchanger
(alat penukar panas). Pentingnya operasi ini dapat dilihat dari banyaknya alat penukar panas dalam pabrik untuk mendinginkan atau memanaskan zat-zat yang terlibat dalam proses produksi, terutama dalam reaksi kimia.
Tujuan penelitian ini adalah memperbaiki proses monitoring, memasang
controller pada alat, memasang actuator pada alat, menyempurnakan dan
mengimplementasikan sistem pengendalian pada alat. Alat penukar panas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah alat penukar panas yang paling sederhana yaitu double pipe heat exchanger.
Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian adalah melengkapi double
pipe heat exchanger dengan controller dan control valve untuk menyempurnakan sistem closed-loop-nya, mengintegrasikan instrumen-instrumen pengendalian proses, menentukan parameter pengendali melalui sistem open loop responses, menerapkan parameter pengendali pada alat, melakukan fine tuning dengan metode trial and error dan mengevaluasi sistem pengendalian proses yang sudah dirancang.
Hasil perancangan instrumen yang diperoleh yaitu sensor menjadi linear
dan control valve dapat memberikan % bukaan tertentu sehingga mampu
menerapkan PID controller. Semua percobaan dilakukan pada kondisi proses
tertentu yang sama. Hasil parameter pengendali yang diperoleh dari Control
Station tidak mampu membuat sistem menjadi stabil pada perubahan set point. Oleh karena itu, dilakukan fine tuning pada P, PI, dan PID controller. Hasil dari fine tuning yang diperoleh yaitu sistem tidak dapat dikendalikan dengan P controller, PI controller dapat mengendalikan sistem dan menuju set point dengan settling time sebesar 450-550 detik pada Kc = 2 dan torsi 1 = 100 - 120 sekon, PID controller dapat mengendalikan sistem dan menuju set point dengan settling time sebesar 100-200 detik pada Kc = 2 - 5 dan torsi 1 = 100 - 120 sekon dan torsi D = 0,5 - 1,0.
Berdasarkan evaluasi sistem pengendalian proses secara keseluruhan,
control valve yang tidak linear perlu perhatian dalam penerapan sistem
pengendalian proses. Selain itu, keberhasilan process monitoring temperatur pada berbagai posisi heat exchanger dapat dimanfaatkan untuk mempelajari distributive paramater systems yang dimodelkan dengan persamaan differensial parsial. Process monitoring dapat ditingkatkan dengan penambahan RAM sehingga aspek yang dipelajari dalam penerapan sistem pengendalian proses lebih banyak. Perancangan pada sistem pengendalian proses cukup berhasil karena sudah mampu menerapkan secara nyata prinsip PID controller pada alat.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21803 | DIG - FTI | Skripsi | TK KUR p/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain