Computer File
Minyak lemak dari biji pepaya [carica papaya]
Pepaya (Carica papaya) merupakan salah satujenis tumbuhan yang sangat
banyak ditemukan di negara-negara yang beriklim tropis. Ia dapat tumbuh dengan
baik pada dataran rendah hingga pada daerah yang mempunyai ketinggian 1000 m
dari atas permukaan laut. Indonesia termasuk ke dalam 10 besar negara penghasil
Pepaya di dunia (9% Pepaya dunia berasal dari Indonesia). Buah Pepaya banyak
dijual di berbagai supermarket serta pedagang buah-buahan dan juga dijadikan
manisan. Akan tetapi, bijinya selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal
dan cenderung menjadi limbah. Temyata biji buah Pepaya mengandung minyak
lemak dalam jumlah yang cukup besar sehingga dapat dijadikan salah satu sumber
minyak nabati yang potensial yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan mentah
untuk pembuatan bahan bakar alternatif biodiesel. Untuk itu perlu dilakukan
upaya untuk memanfaatkan biji buah Pepaya (Carica papaya) sebagai salah satu
penghasil minyak nabati dan bahan baku pembuatan biodiesel.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kadar minyak, karakteristik empirik minyak, komposisi asam lemak penyusunnya, serta potensi minyak biji Pepaya (Carica papaya) sebagai bahan baku biodiesel. Karakteristik minyak yang ingin diketahui meliputi berat jenis, indeks bias, angka penyabunan, angka iodium, angka asam, dan persen bahah tak tersabunkan.
Metodologi yang digunakan adalah ekstraksi biji buah menggunakan pelarut. Biji buah digiling, dikeringkan dan diekstraksi dengan alat ekstraktor Butt. Minyak yang dihasilkan dipisahkan dari pelarut dengan cara distilasi dan pemanasan dengan oven. Kadar minyak dalam biji ditentukan dengan metode gravimetri. Karakteristik minyak ditentukan dengan menggunakan piknometer, refraktometer dan titrasi. Komposisi asarn lemak ditentukan dengan kromatografi gas.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa kadar minyak biji Pepaya (Carica papaya) adalah 17,25% dengan karakteristik angka iodium 71,1 dan angka penyabunan 188. Minyak biji Pepaya (Carica papaya) memiliki angka asam 6 dan persen bahan tak tersabunkan 1,1%. Komponen asam lemak yang paling banyak dalam minyak biji pepaya Indonesia adalah asam oleat.
Biji buah pepaya Indonesia berpotensi untuk dijadikan bahan baku pembuatan biodiesel karena angka iodium yang mencukupi, hanya saja minyak biji pepaya harus melalui tahap pra esterifikasi terlebih dahulu sebelum dijadikan biodiesel, karena angka asam yang terlalu tinggi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21813 | DIG - FTI | Skripsi | TK LIE m/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain