Computer File
Dehidrasi etanol menggunakan zeolit sintetis dan adsorben alami
Terbatasnya persediaan bahan bakar di sertai permintaan akan bahan bakar yang terus bertambah merupakan salah satu faktor pendorong untuk mencari bahan bakar alternatif sebagai pengganti bahan bakar yang telah ada. Pemanfaatan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif dirasakan sangat menguntungkan karena dapat mengurangi penggunakan bahan bakar minyak. Selama ini etanol dibuat dari hasil fermentasi bahan berkarbohidrat dengan menggunakan ragi. Hasil fermentasi ini hanya dapat memberikan konsentrasi etanol maksimum sebesar 20%-v. Hal ini dikarenakan pada konsentrasi yang lebih tinggi, etanol dapat
merusak ragi sehingga fermentasi terhenti. Etanol dengan konsentrasi yang lebih tinggi dapat diperoleh dengan proses distilasi biasa (konvensional). Pemisahan dengan distilasi hanya dapat mencapati kadar etanol 95%-v karena campuran air etanol membentuk azeotrop.
Bioetanol untuk bahan bakar adalah etanol dengan kadar yang tinggi
hingga 99 %-v. Beberapa cara untuk meningkatkan konsentrasi misalnya dengan yaitu swing distillation, azeotropic distillation dan pervaporation (menggunakan membran). Kelemahan dari metode-metode tersebut adalah pengoperasiannya cukup sulit dan memerlukan biaya yang cukup mahal. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan adsorpsi menggunakan adsorben atau molecular sieve. Pada penelitian ini, dehidrasi etanol dilakukan dengan menggunakan zeolit 4A dan zeolit "K1" serta singkong parut sebagai adsorben. Langkah-langkah pendahuluan penelitian ini terdiri dari uji homogenitas adsorber serta kalibrasi piknometer dan refraktometer. Pada percobaan utama,
proses pengkontakan antara campuran etanol-air dengan zeolit atau adsorben dilakukan dengan menggunakan adsorber (labu bundar) yang direndam di dalam waterbath. Zeolit atau adsorben ditempatkan dalam kantong yang digantung sampai tercelup atau terendam oleh campuran etanol-air di dalam adsorber tersebut. Sampel diambil pada satu jam pertama dan selanjutnya setiap tiga jam berikutnya untuk dianalisis konsentrasinya. Konsentrasi sampel etanol dianalisis dengan menggunakan piknometer, refraktometer, dan titrator Karl Fischer.
Dari peneiitian ini diperoleh bahwa zeolit 4A memiliki kemampuan
adsorp yang paling baik dan diikuti oleh zeolit "K 1" dan adsorben singkong. Waktu optimum untuk dehidrasi menggunakan zeolit 4A adalah 16.75 jam, zeolit "K 1" adalah 11.625 dan adsorben singkong adalah 11.1 25 jam. Kapasitas mengadsorp air terbesar diperoleh oleh zeolit 4A, diikuti oleh zeolit "Kl" dan adsorben singkong yaitu 0.057013 g air/g adsorben, 0.055456 g air/g adsorben dan 0.05 1406 g air/g adsorben.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21825 | DIG - FTI | Skripsi | TK YUK d/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain