Computer File
Pengaruh temperatur dan perbandingan biji kecipir dengan pelarut n-heksana dalam ekstraksi batch terhadap perolehan minyak biji kecipir
Latar belakang penelitian ini adalah kebutuhan minyak goreng yang semakin meningkat, terutama minyak goreng yang kaya akan asam lemak tak jenuh seperti minyak goreng yang berasal dari kacang kedelai. Kedelai merupakan tanaman subtropis yang tidak cocok tumbuh di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan bahan pengganti yang dapat dibudidayakan secara produktif yang dapat menggantikan peran kedelai. Bahan pengganti tersebut adalah kecipir yang berpotensi menjadi sumber lemak dan memiliki sumber gizi yang tinggi dan cocok dibudidayakan di iklim tropik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui temperatur dan rasio umpan terhadap pelarut yang optimal dalam ekstraksi minyak terhadap perolehan minyak biji kecipir. Manfaat penelitian ini adalah menambah wawasan mengenai proses pembuatan minyak goreng dari biji kecipir dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pembuatan minyak goreng dari biji kecipir. Metode penelitian yang digunakan dibagi menjadi tiga bagian yaitu yang pertama adalah pendahuluan meliputi penetapan waktu ekstraksi batch dengan variabel temperatur ruang, ukuran umpan biji kecipir +30 mesh, perbandingan umpan biji kecipir dengan pelarut 1:6 dengan indikator perolehan indeks bias, sedangkan penelitian utama meliputi variabel temperatur yang divariasikan dari temperatur ruang, 3S°c, 4S°c, dan 55°c dan variabel perbandingan umpan biji kecipir dengan pelarut 1:16, 1:12, dan 1:18 sehingga didapatkan kondisi ekstraksi yang optimal. Analisis akhir terdiri dari analisis kadar air pada minyak, menentukan bilangan asam, bilangan iodium, dan bilangan peroksida dari minyak untuk kemudian dibandingkan dengan SNI. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa waktu ekstraksi yang optimal adalah 4 jam dan yang berpengaruh terhadap perolehan minyak hasil ekstraksi adalah perbandingan massa biji kecipir dengan volume n-heksana sedangkan temperatur tidak mempengaruhi perolehan minyak. Minyak yang telah dimurnikan mempunyai indeks bias 1,464, kadar air 0 %, kadar asam lemak bebas 0,28 %, bilangan iodium 71 ,97 gllOO g sampel, dan bilangan peroksida 6,7 mg oksigen/100 g sampel. Dengan demikian, minyak biji kecipir telah memenuhi SNI untuk minyak goreng dari minyak kedelai kecuali pada bilangan iodiumnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21844 | DIG - FTI | Skripsi | TK RIN p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain