Computer File
Simulasi produksi gas hidrogen melalui reaksi pergeseran
Gas hidrogen (H2) memegang peranan penting dalam dunia industri
dewasa ini. Contohnya dalam industri pembuatan ammoniak/urea, industri
pembuatan margarin, industri polimerisasi, industri pengilangan minyak bumi, dan lain-lain. Reaksi pergeseran (water gas shift reaction) merupakan salah satu reaksi yang umum digunakan dalam memproduksi gas hidrogen. Pada penelitian ini, ditinjau profil temperatur dan konsentrasi melalui proses simulasi dengan menggunakan model matematika yang telah ada. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pengamatan terbadap profil temperatur dan konsentrasi, serta menentukan ukuran dan kondisi operasi reaksi dalam reaktor untuk mencapai konversi tertentu yang diinginkan.
Penelitian dilakukan dengan cara mensimulasikan reaksi pergeseran antara karbon monoksida dan kukus menjadi hidrogen dankarbondioksida.Reaksi dilakukan pada reaktor unggun tetap model pseudohomogen dengan katalis komersial berbasis Fe / Cu. Model matematika yang digunakan adalah model kinetika reaksi yang diusulkan oleh N. E. Amadeo dan M. A. Laborde. Permasalahan matematika diselesaikan dengan metode numerik penghampiran selisih terhingga semi diskritisasi dengan menggunakan perangkat ODE45 pada software MATLAB versi 6.5. Program yang telah dibuat divalidasi terlebih dahulu dengan data dan hasil percobaan N.E. Amadeo dan M. A. Laborde. Kemudian basil simulasi berupa profil temperatur dan konsentrasi diamati dan dianalisa sehingga dapat ditentukan ukuran serta kondisi operasi dalam reaktor yang optimal. Temperatur umpan divariasikan antara 453-823 K, laju alir umpan antara 6-18 mis, kandungan CO dalam umpan antara 1-5%, dan panjang reaktor divariasikan antara 10-30 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada temperatur umpan yang relatif tinggi, konversi yang dihasilkan lebih rendah. Semakin tinggi temperatur umpan, makin cepat kesetimbangan reaksi tercapai. Semakin besar laju alir umpan, semakin singkat waktu tinggal dalam reaktor, semakin rendah konversi yang dihasilkan, semakin sedikit kalor reaksi yang dihasilkan. Semakin besar kandungan CO pada umpan, makin banyak produk dan kalor reaksi yang dihasilkan, dan semakin cepat kesetimbangan reaksi tercapai. Besarnya penambahan kapasitas reaktor sebanding dengan laju produk yang dihasilkan. Hasillain yang diperoleh, pada arah radial, temperatur cenderung menurun saat mendekati dinding reaktor akibat adanya pendinginan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21849 | DIG - FTI | Skripsi | TK FER s/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain