Computer File
Pengaruh temperatur reaksi dan konsentrasi kristalisasi dalam proses pemurnian garam terhadap perolehan garam murni
Garam dapur (NaCl) merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam
kehidupan manusia .Garam mengandung beberapa kontaminan antara lain kalsium
sulfat (CaS04), kalsium klorida (CaCh) ,magnesium sulfat (MgS04) dan
magnesium klorida (MgCh) . Kontaminan atau pengotor ini harus dihilangkan
melalui pemurnian garam . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari
pengaruh temperatur reaksi dan konsentrasi kristalisasi (konsentrasi lewat jenuh)
dalam proses pemurnian garam menggunakan natrium karbonat (Na2C03) dan
natrium hidroksida (NaOH) terhadap perolehan garam dapur murni. Manfaat dari
penelitian ini antara lain memberikan metoda altematif dalam proses pemurnian
garam dapur bagi usaha kecil (petani garam) dan untuk menambah pengetahuan
tentang pemurnian garam dapur bagi para ilmuwan serta memberi masukan
peningkatan mutu garam dapur untuk penerbitan SNI bagi pemerintah.
Metoda penelitian yang digunakan untuk percobaan pendahuluan adalah
rancangan percobaan faktor tunggal untuk melihat pengaruh temperatur reaksi
dalam pemurnian garam. Sedangkan untuk percobaan utama menggunakan
analisis perhitungan dan grafik untuk melihat pengaruh konsentrasi kristalisasi
terhadap perolehan dan kemurnian garam dapur. Analisis kimia yang dilakukan
antara lain analisis kandungan ion klorida, analisis kandungan ion sulfat serta
analisis kandungan ion kalsium dan ion magnesium sehingga dapat dilihat
pengaruh variabel-variabel yang diteliti terhadap perolehan dan kemurnian garam
dapur.
Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan dua variabel yaitu
temperatur reaksi (27, 60, 70 dan 80°C) dan konsentrasi kristalisasi (konsentrasi
lewat jenuh) untuk menghasilkan perolehan dan kemurnian garam yang baik
.Garam rakyat yang ingin dimurnikan memiliki kandungan NaCl sebesar
95.96%.Dari hasil percobaan diperoleh bahwa untuk percobaan pendahuluan,
temperatur reaksi yang divariasikan tidak berpengaruh terhadap kemurnian garam
yang dihasilkan (rata-rata 98.6 % NaCl) , namun karena lambatnya pengendapan
12ada temperatur reaksi 27°C maka dipilih temperatur reaksi 60°C sebagai
temperatur reaksi yang baik dalam pemurnian garam dapur. Sedangkan untuk
percobaan utama, dilakukan dua tahap kristalisasi dengan variasi konsentrasi
kristalisasi (22.7°Be, 23.5°Be, 25.4°Be, 26.6°Be dan 27.3°Be). Nilai konsentrasi
lewat jenuh berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh untuk kritalisasi pertama
maupun kedua, baik yield maupun kemurnian garam. Untuk kristalisasi pertama,
semakin besar konsentrasi maka yield yang diperoleh semakin besar (dari 16. 7%
sampai 67 .1 %) namun kemurnian garam semakin kecil (dari 99 .46% menjadi
99 .16%). Hasil yang dipero leh pada kristalisasi kedua tergantung konsentrasi pada
kristalisasi pertama. Yield kristalisasi kedua semakin kecil (dari 64.7% menjadi
10.85%) dengan semakin besarnya yield kristalisasi pertama (dari 16.7% menjadi
67 .1 %). Sedangkan rata-rata kemurnian garam hasil kristalisasi pertama (99 .3 7%)
lebih tinggi dari rata-rata kemurnian garam hasil kristalisasi kedua (97.64%).
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21919 | DIG - FTI | Skripsi | TK RIA p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain