Computer File
Pengaruh tekanan operasi dan morfologi membran terhadap pemisahan campuran gas (CO2/N2)
Pemanasan global merupakan salah satu masalah lingkungan dunia yang utama.
Pemanasan global terjadi akibat dari peningkatan efek rumah kaca yang disebabkan
oleh naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Salah satu cara untuk
mengatasi masalah pemanasan global adalah dengan mengurangi kandungan emisi
gas rumah kaca dengan dilakukan pemisahan CO2 dari udara. Pemisahan CO2 dari
udara dilakukan dengan menggunakan membran polimer berupa selulosa asetat dan
polisulfon.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh dari
tekanan operasi, sifat dan struktur membran terhadap pemisahan campuran gas hasil
pembakaran(CO2/N2). Manfaat penelitian yang diperoleh adalah untuk menambah
pengetahuan mengenai proses pemisahan gas CO/N2 dengan membran selulosa
asetat dan polisulfon sehingga dapat memberikan informasi pemisahan CO2 dari
udara dengan membran untuk mengatasi masalah pemanasan global.
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari penelitian
pendahuluan dan penelitian utama. Pada penelitian pendahuluan dilakukan
pembuatan membran selulosa asetat dan polisulfon. Pada penelitian utama dilakukan
permeasi gas murni CO2 dan N2 dan permeasi campuran gas CO2 dan N2. Permeasi
gas murni dilakukan variasi jenis membran yaitu membran selulosa asetat dan
polisulfon yang sudah dibuat pada penelitian pendahuluan dan variasi tekanan operasi
untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja membran yaitu fluks dan selektivitas
ideal yang diukur dari besaran koefisien difusi, koefisien sorpsi dan permeabilitas.
Dari permeasi gas murni CO2 dan N2 akan diketahui jenis membran dan tekanan
operasi yang terbaik untuk pemisahan gas yang kemudian digunakan untuk permeasi
campuran gas untuk mengetahui selektivitas nyata dari membran.
Membran selulosa asetat memiliki selektivitas ideal lebih tinggi dari polisulfon yaitu
alphaCA = 2.13 dan alphaPSF = 1.3. Selektivitas ideal lebih dipengaruhi oleh solubilitas.
Membran polisulfon memiliki fluks yang lebih tinggi dari selulosa asetat. Fluks CO2
pada kedua membran lebih tinggi dari fluks N2. Semakin tinggi tekanan operasi
semakin tinggi selektivitas ideal dan fluks.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21943 | DIG - FTI | Skripsi | TK JUN p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain