Computer File
Pengaruh temperatur dan rasio reaktan pada esterifikasi pati sagu dengan media subkritik CO2
Pemanfaatan tanaman sagu memiliki potensi besar dalam banyak aplikasi industri.
Pada umumnya, pemanfaatan sagu di Indonesia terbatas di dunia pangan. Untuk itu,
diperlukan beberapa perkembangan guna eksploitasi sagu yang lebih maju, salah satunya
dengan cara modifikasi. Pati merupakan polimer yang tersusun dari amilosa dan amilopektin.
Monomer dari pati adalah anhydrous glucose unit (AGU). Pada penelitian ini akan diteliti
salah satu modifikasi pada pati sagu yaitu esterifikasi dengan penggunaan media subkritik
C02. Pelarut ini biasa dikenal dengan sebutan "green solvent" dikarenakan sifatnya yang
tidak mudah terbakar, tidak beracun, dan inert. Pemanfaatan COi ini juga dapat mengurangi
resiko terbentuknya efek rumah kaca.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh variabel temperature dan
rasio reaktan terhadap selektivitas dan degree of substitution pada modifikasi pati sagu ester
dengan media subkritik C02. Manfaat penelitian ini adalah untuk menentukan kondisi
temperatur, rasio pati terhadap reaktan yang baik guna menghasilkan pati termodifikasi.
Metode penelitian yang digunakan terdiri dari dua bagian, yaitu percobaan
pendahuluan antara lain: kalibrasi temperatur terhadap tekanan di dalam reaktor, uji kadar pati,
uji kadar air, abu, dan laju pengadukan. Kondisi tersebut akan menjadi acuan saat percobaan
utama dilakukan. Percobaan utama dilakukan dengan cara reaksi multifasa dalam reaktor
batch bertekanan tinggi (maksimal 200 bar). Variasi yang akan dilakukan adalah variasi
temperatur dan perbandingan rasio antara pati sagu dengan reaktan. Dari variasi tersebut,
diamati perolehan selektivitas yang tinggi dan nilai degree of substitution (DS). Perolehan
selektivitas menggunakan analisa dengan alat gas chromatoghrapy (GC) dan perolehan nilai
DS dilakukan melalui analisa dengan metode hidrolisis.
Pada percobaan utama dilakukan reaksi esterifikasi. Pati sagu direaksikan dengan
acetic anhydride (AAH) dan ditambahkan katalis sodium acetate (NaOAc) dengan pelarut
C02 pada fasa subkritik. Dari hasil penelitian ini, diperoleh bahwa variabel temperatur, rasio
reaktan AAH dan keberadaan katalis berpengaruh pada nilai DS, konversi AAH dan
selektivitas AAH terhadap perolehan pati asetat. Selain itu, penelitian ini juga membuktikan
bahwa sintesa pati asetat dapat dilakukan pada media subkritik C02.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp22105 | DIG - FTI | Skripsi | TK YOS p/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain