Computer File
Hidrogenasi elektrokimia hidrokarbon terpen
Energi sekarang ini merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari
- hari manusia yang jumlahnya semakin meningkat. Salah satunya adalah kebutuhan akan
bahan bakar bagi kendaraan bermotor. Sumber utama bahan bakar sekarang ini berasal dari
bahan bakar fosil yang jumlahnya semakin menipis serta memberikan dampak polusi yang
cukup tinggi. Hal ini mendorong dilakukannya pengembangan bahan bakar nabati yang
berasal dari minyak tanaman yang selain tersedia cukup banyak bahan bakunya juga lebih
ramah lingkungan. Salah satu sumber bahan baku untuk bahan bakar nabati yang bisa
dimanfaatkan adalah minyak terpentin. Minyak terpentin dapat diolah agar kualitasnya
dapat menyerupai kerosin ataupun avtur. Proses pengolahan ini dilakukan agar minyak
terpentin dapat memenuhi syarat mutu titik asap dan titik beku yang ditentukan bagi
kerosin dan avtur yang merupakan salah satu tolak ukur utama dari kerosin dan avtur.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan titik asap dari minyak terpentin agar
memenuhi syarat mutu kerosin maupun avtur melalui proses hidrogenasi elektrokimia
(secara katalitik). Proses hidrogenasi elektrokimia (secara elektrokatalitik) dipilih karena
proses dapat dilakukan pada kondisi temperatur dan tekanan ruang. Selain itu, resiko
pelepasan gas hidrogen dapat diminimalkan karena dalam proses tidak digunakan gas
hidrogen sebagai sumber hidrogen. Sumber Iistrik bagi sel elektrokimia pun dapat
dibangkitkan dari sumber-sumber yang terbarukan.
Proses hidrogenasi elektrokimia (secara elektrokatalitik) dilakukan di dalam suatu
sel elektrokimia. Percobaan - percobaan yang dilakukan terdiri dari percobaan
pendahuluan dan percobaan utama. Pada percobaan pendahuluan dilakukan pengujian
untuk menentukan kondisi tegangan kerja optimum bagi proses hidrogenasi elektrokimia
(secara elektrokatalitik). Pada percobaan utama dilakukan proses hidrogenasi elektrokimia
(secara elektrokatalitik) terhadap minyak terpentin dengan memvariasikan konsentrasi
larutan elektrolit serta waktu proses hidrogenasi yang dilakukan. Analisis tingkat
kejenuhan dari minyak terpentin dilakukan menggunakan uji brom ( titrasi bromidabromat).
Analisis produk minyak yang dihasilkan dilakukan dengan uji nyala api
menggunakan lampu cempor.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu proses hidrogenasi elektrokimia dengan
menggunakan larutan elektrolit KCOOH dan asam formiat dapat mejenuhkan ikatan
rangkap pada minyak terpentin. Konsentrasi larutan elektrolit yang paling optimal di dalam
penelitian adalah 0,75 M di mana terjadi penurunan bilangan brom sebesar 24,19% dari
1,86 menjadi 1,41. Titik asap yang diperoleh pada konsentrasi 0,75 M adalah 18 mm.
Penambahan asam formiat akan menurunkan pH dari larutan elektrolit sehingga penurunan
bilangan brom akan semakin besar.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp22116 | DIG - FTI | Skripsi | TK SAN h/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain