Computer File
Pengaruh ukuran partikel, rasio umpan terhadap pelarut, temperatur dan jenis pelarut pada ekstraksi pektin daun cincau hijau (Cyclea barbata)
Pektin merupakan polisakarida kompleks yang mengandung setidaknya 65% asam
galakturonat. Pektin banyak dimanfaatkan dalam dunia industri. Industri yang
menggunakan pektin seperti industri makanan, kosmetik, dan obat - obatan. Indonesia
sendiri sampai sekarang masih mengimport pektin dari luar untuk mencukupi
kebutuhannya, hal ini dikarenakan belum ada industri pektin dalam negeri yang mampu
mensuplai kebutuhan pektin dalam negeri. Pektin biasa ditemukan pada tumbuh -
tumbuhan. Tidak terkecuali tanaman cincau. Pemanfaatan daun tanaman cincau masih
terbatas sebagai bahan makanan (gel cincau). Padahal komponen pembentuk gel pada
tanaman cincau merupakan pektin. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai pembuatan pektin yang berbahan dasar daun tanaman cincau.
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk memanfaatkan daun tanaman
cincau hijau menjadi produk pektin, secara khusus penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variabel ukuran partikel, rasio umpan terhadap pelarut (F:S),
temperatur dan jenis pelarut terhadap ekstraksi pektin dari daun cincau hijau secara batch
dan menentukan kondisi operasi yang paling optimum untuk ekstraksi pektin itu sendiri.
Manfaat dari penelitian ini adalah menambah wawasan mengenai pemanfaatan daun cincau
hijau menjadi produk pektin dan membuka peluang usaha baru yang bergerak di bidang
produksi pektin terutama di Indonesia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi perlakuan awal terhadap
bahan, penentuan kecepatan pengadukan yang sesuai untuk ekstraksi pektin, ekstraksi
pektin, pengendapan pektin dan pengeringan. Ekstraksi pektin dilakukan secara batch
dengan kecepatan pengadukan yang telah ditentukan terlebih dahulu dan dilakukan variasi
terhadap variabel ukuran partikel, rasio umpan terhadap pelarut(F:S), temperatur dan jenis
pelarut. Produk pektin diperoleh dengan cara pengendapan menggunakan etanol, setelah itu
dilakukan pengeringan. Analisis yang dilakukan terhadap produk antara lain analisa yield,
berat ekivalen, kadar metoksil, kadar asam anhidrogalakturonat, dan derajat esterifikasi.
Dari hasil penelitian diperoleh kecepatan pengadukan yang sesuai untuk rasio
umpan terhadap pelarut (F:S) yang digunakan dalam penelitian sebesar 170 rpm. Jenis
pelarut asam yang divariasikan juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap yield,
berat ekivalen, kadar metoksil dan derajat esterifikasi produk pektin. Kondisi operasi yang
divariasikan dalam penelitian utama (rasio umpan terhadap pelarut, temperatur, dan ukuran
partikel) juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap yield, berat ekivalen, kadar
galakturonat, dan derajat esterifikasi produk pektin yang dihasilkan. Dari hasil optimasi
diperoleh kondisi operasi yang paling sesuai untuk ekstraksi pektin dari daun cincau hijau
dengan menggunakan pelarut HCI yaitu: rasio umpan terhadap pelarut (F:S) 1:50,
temperatur 80°C, dan ukuran partikel -30+40
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp22117 | DIG - FTI | Skripsi | TK CHA p/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain