Computer File
Dampak liberalisasi perdagangan dan faktor-faktor lain terhadap pertumbuhan produktivitas industri manufaktur Indonesia Periode 1986-2003
Liberalisasi perdagangan merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia, liberalisasi perdagangan
dimulai pada tahun 1985 dengan dilatarbelakangi oleh anjloknya harga minyak
dunia. Pemerintah melakukan deregulasi yang memacu pertumbuhan industri
berorientasi ekspor. Industri manufaktur memperoleh manfaat terbesar dari adanya
deregulasi tersebut. Jumlah perusahaan, tenaga kerja, nilai tambah dan ekspor
tumbuh lebih cepat daripada sebelum deregulasi. Adanya liberalisasi perdagangan
dapat mendorong pertumbuhan produktivitas sebagai sumber pertumbuhan ekonomi
jangka panjang. Namun di sisi lain, liberalisasi perdagangan dapat mengancam
industri domestik jika tidak dapat bersaing dalam kualitas dan produktivitas.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh liberalisasi
perdagangan dan faktor-faktor lainnya terhadap pertumbuhan produktivitas industri
manufaktur Indonesia periode 1986-2003. Sampel dalam penelitian ini yaitu
sembilan sub sektor industri manufaktur Indonesia periode 1986-2003. Teknik
pengolahan data yang digunakan yaitu teknik regresi linear berganda (multiple
regression) dengan menggunakan metode estimasi Ordinary Least Square (OLS).
Hasil/penelitian menunjukkan bahwa liberalisasi perdagangan
berdampak positif terhadap peningkatan persaingan dan pertumbuhan produktivitas
industri manufaktur Indonesia. Faktor lain yang mempunyai pengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan produktivitas industri manufaktur Indonesia adalah markup
dan return to scale sedangkan dummy krisis ekonomi dan dampak liberalisasi
perdagangan terhadap return to scale tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pertumbuhan produktivitas industri manufaktur Indonesia. Dampak dari
liberalisasi perdagangan terhadap pertumbuhan produktivitas industri manufaktur
Indonesia masih relatif kecil. Hal tersebut disebabkan oleh nilai penyerapan
teknologi di Indonesia yang rendah. Oleh karena itu kebijakan industri yang dibuat
sebaiknya menggambarkan pentingnya research and development pada setiap
industri disertai dengan peningkatan investasi pendidikan sebagai upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp10 | DIG - FE | Skripsi | SP RUS d/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain