Computer File
Hubungan simultan antara penanaman modal asing langsung dan keterbukaan perekonomian di kawasan ASEAN
Pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN tidak dapat dilepaskan dari perkembangan
perdagangan internasional dan investasi di kawasan tersebut. Para pemimpin ASEAN pada
tahun 1992 menyepakati pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) yang
dilakukan secara bertahap melalui skema CEPT (Common Effective Prefential Tariffs).
Pada hakekatnya, AFTA bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi intra
ASEAN khususnya dalam peningkatan penanaman modal asing langsung (Foreign Direct
Investment).
Penelitian ini menekankan pada hubungan simultan antara penanaman
modal asing langsung dengan keterbukaan perekonomian. Semakin meningkatnya tingkat
keterbukaan perekonomian maka akan meningkatkan penanaman modal asing, begitu juga
sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar keterbukaan
perekonomian mempengaruhi penanaman modal asing langsung maupun penanaman modal
asing langsung mempengaruhi keterbukaan perekonomian, dan faktor-faktor apa saja yang
dapat mempengaruhi penanaman modal asing langsung maupun keterbukaan
perekonomian. Observasi dari penelitian ini berjumlah lima negara anggota ASEAN
terutama negara Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina dan Indonesia periode 1989-2001.
Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu teknik regresi linear berganda (multiple
regression) dengan menggunakan metode estimasi Two Stage least Square (TSLS).
Hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel keterbukaan perekonomian
memiliki pengaruh yang signifikan dan berhubungan positif terhadap penanaman modal
asing langsung. Penanaman modal asing langsung memiliki pengaruh yang signifikan dan
berhubungan positif terhadap keterbukaan perekonomian. Oleh karena itu, pemerintah
sebaiknya menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan mempertahankan stabilitas sosial
politik dan keamanan nasional.
Variabel lain yang memiliki pengaruh signifikan terhadap penanaman
modal asing langsung adalah dummy krisis ekonomi, indeks perkembangan manusia,
investasi domestik dan dummy kesepakatan AFTA, sedangkan variabel jumlah penduduk
tidak mempengaruhi penanaman modal asing langsung. Variabel lain yang memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap keterbukaan perekonomian adalah indeks perkembangan
manusia dan dummy kesepakatan AFTA, sedangkan dummy krisis ekonomi dan sistem nilai
tukar yang dianut negara-negara ASEAN tidak mempengaruhi keterbukaan perekonomian.
Tingkat keterbukaan perekonomian setelah adanya kesepakatan AFTA pada tahun 1993
lebih kecil daripada sebelum kesepakatan AFTA. Ekspor dan impor di antara sesama negara
anggota ASEAN dalam kerangka AFTA masih tetap rendah. Oleh karena itu, AFTA akan
semakin memberikan manfaat yang lebih besar bagi negara-negara ASEAN jika liberalisasi
perdagangan di antara negara-negara ASEAN di tingkatkan lagi dan AFTA dilakukan
secara konsisten.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp34 | DIG - FE | Skripsi | SP HAN h/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain