Computer File
Perbandingan kinerja reksa dana dengan cara menghitung tingkat return dari 9 reksa dana saham periode 4 Juni 1999-5 Mei 2000
Dalam penelitian ini penulis membahas mengenai kinerja sembilan
portofolio Reksa Dana saham periode 4 Juni 1999 sampai 5 Mei 2000. Selama
beberapa tahun terakhir ini, pasar modal Indonesia bagi dunia usaha, pasar modal
memberikan alternatif pembiayaan yang menarik melalui kemungkinan-kemungkinan
menggalang dana. Di sisi lain, bagi para pemilik dana, pasar modal
memberikan berbagai pilihan investasi. Jumlah dan bentuk pilihan ini semakin
banyak mulai dari yang relatif tinggi risikonya sampai pada pilihan-pilihan
berisiko rendah. Alternatif yang semula terbatas pada saham dan obligasi saja
menjadi semakin beragam dengan adanya portofolio.
Salah satu instrumen yang akhir-akhir ini populer di pasar modal Indonesia
adalah Reksa Dana, Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi
masyarakat pemodal dalam bentuk portofolio, khususnya pemodal kecil atau
pemodal yang tidak ingin menanggung resiko tinggi. Reksa Dana dirancang untuk
menghimpun dana dari masyarakat yang mempunyai modal, pengetahuan, dan
waktu yang terbatas. Salah satu jenis Reksa Dana adalah Reksa Dana saham.
Reksa Dana saham dalam jangka panjang mempunyai potensi memberikan hasil
yang lebih besar dibandingkan Reksa Dana jenis lain.
Dalam penelitian kinerja sembilan Reksa Dana saham, perbandingan
dilakukan terhadap kinerja Reksa Dana saham yang diukur menggunakan ukuran
kinerja parameter excess return to variability measure dengan deviasi standar
sebagai risiko (metode Sharpe) dan, excess return to beta dengan beta diukur
sebagai risiko (metode Treynor).
Apabila investor menanamkan dananya sebagian besar hanya atau pada
satu portofolio maka dalam menentukan kinerja Reksa Dana dapat hanya
menggunakan metode Sharpe, sedangkan bagi investor yang memiliki berbagai
portofolio atau menanamkan dananya pada berbagai mutual funds, dengan kata
lain melakukan diversifikasi pada berbagai portofolio diperlukan perbandingan
dengan menggunakan metode Treynor untuk melihat tingkat korelasi terhadap
pergerakan saham secara keseluruhan. Sharpe Measure dihitung dengan cara
mengurangkan rata-rata pengembalian Reksa Dana saham dengan rata-rata
pengembalian investasi bebas risiko dan membaginya dengan standar deviasi
pengembalian Reksa Dana saham sedangkan Treynor Measure menggunakan cara
yang sama dengan metode Sharpe hanya sebagai pembagi digunakan beta
pengembalian Reksa Dana saham, dalam hal ini investasi bebas risiko
diasumsikan sebagai SBI.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 9 Reksa Dana saham yaitu
BNI Dana Berkembang, Pentasena Bima, Pentasena Arjuna BILLIS Super Saham,
Danareksa Mawar, Bira Dana Saham, Bahana Dana Prima, Megah Kapital, dan
ABN AMRO Dana Saham, selama 48 minggu, maka disimpulkan bahwa apabila
investor berminat hanya menanamkan pada satu Reksa Dana saham maka dapat
menanamkan modalnya pada Reksa Dana BNI Dana Berkembang sedangkan
apabila investor berminat untuk menanamkan modalnya lebih dari satu Reksa
Dana dapat menanamkan modalnya pada BNI Dana Berkembang, Pentasena Bima
dan Pentasena Arjuna
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp314 | DIG - FE | Skripsi | E.PEMB WAH p/00 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain