Computer File
Analisa elastisitas dan tingkat kesulitan realisasi penerimaan sumber keuangan di Dati I Propinsi Jawa Barat (Periode 1989/1990-1998/1999)
Dalam menghadapi pelaksanaan UU Otonomi daerah yang baru maka
diperlukan persiapan persiapan di daerah sehingga diharapkan dalam prakteknya
sudah dapat berjalan dengan baik. Usaha pelaksanaan otonomi daerah yang nyata
dan bertanggung jawab memerlukan pembiayaan baik dari sumber sumber
pendapatan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Jawa Barat sebagai salah
satu daerah yang berada di kawasan barat Indonesia, dalam menggerakan
perekonomiannya selain mendapatkan suntikan dana dari pemerintah pusat juga
mengandalkan kemampuan pendapatan yang berasal dari daerah sendiri dimana
dengan berakunya UU Otda yaitu UU nomor 25 /1999 tentang penimbangan
keuangan pusat dan daerah maka sumber sumber penerimaan daerah haruslah
ditingkatkan khususnya penerimaan dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang
merupakan sumber penerimaan utama PAD.
Selama kurun waktu 1989/1990 - 1998/1999, PADS menunjukan
peningkatan namun dalam membiayai pembangunan meningkatkan pelayanan
dan kesejahteraan masyarakat masih tergolong rendah , hal ini menarik untuk
diteliti.
Penelitian ini menggunakan model persamaan adjustment equation, dari sini
diperleh nilai koefesien elastisitas dan tingkat kesulitan realisasi penerimaan
sumber penerimaan keuangan daerah.
Dari hasil analisis data dapat disimpulkan, bahwa : 1. Tiga sumber
pendapatan daerah memiliki nilai elastis dengan tingkat realisasi penerimaan yang
relatif tinggi: Retribusi Daerah, Penerimaan dari Dinas Pekebunan dan Pendapatan
dan hak atas tanah pemerintah. 2. Sumber Pendapatan daerah yang memiliki nilai
elastis dengan tingkat realisasi penerimaan rendah meliputi: Pajak daerah, Bea Balik
Nama, Retribusi Izin Trayek, Penerimaan dari Dinas Perikanan, Bagian Laba Milik
Daerah, Bank Pembangunan Daerah dan Penerimaan dari Perusahaan Daerah. 3.
Sumber Pendapatan daerah yang memiliki nilai kurang elastis dengan tingkat
realisasi pendapatan tinggi meliputi: Pajak Kendaraan Bermotor, Penerimaan dari
Dinas Peternakan dan Pajak Bumi dan Bangunan. 4. Pendapatan daerah yang
memiliki penilaian Inelastis dengan tingkat realisasi penerimaan yang rendah
meliputi : Uji Kendaraan Bermotor Penerimaan dari Dinas Pertanian , Pos lain lain
Penerimaan dan iuran Hasil Hutan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp333 | DIG - FE | Skripsi | SP FIR a/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain