Computer File
Optimasi keuntungan bunga potong melalui kombinasi penanaman untuk bunga jenis krisan dan mawar : studi kasus pada Perusahaan Bunga Potong, Desa Kawung Luwuk Kec. Sukaresmi-Cipanas, Kab, Cianjur, Jawa Barat
Pertanian yang tangguh adalah pertanian yang secara dinamis dan ulet mampu
secara optimal memanfaatkan sumber daya alam, tenaga, modal, dan teknologi yang ada
pada lingkungan fisik dan sosial tempatnya berpijak dan sekaligus mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat tani dalam arti yang luas. Konsep dasar dari pertanian yang
tangguh ini pada dasarnya adalah membangun pertanian yang efisien dan produktif.
Pada saat ini konsep Pertanian Tangguh tersebut diimplementasikan dalam bentuk
pengembangan agribisnis. Salah satu peluang dibidang agribisnis yang sedang
meningkat dan banyak peminatnya saat-saat ini adalah tanaman hortikultura, khususnya
bunga potong. Pada saat ini minat masyarakat terhadap bunga potong semakin positif.
Perencanaan pengembangan produksi bunga potong dalam sekala besar diharapkan
akan mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, mulai dari tenaga kerja
persiapan, konstruksi sampai pasca konstruksi.
Untuk membuat perusahaan bunga potong tersebut dapat memaksimalkan
keuntungannya atau melakukan efisiensi ekonomi, maka yang perlu diperhatikan adalah
penggunaan input yang berlebih dalam proses produksinya selama ini, agar keuntungan
dapat ditingkatkan dan dari jenis input apa saja yang harus ditingkatkan. Salah satu
model pengukuran ejisiensi dalam optimasi adalah menggunakan alat perhitunggan
matematika yang menggunakan analisis program linier. Analisis program linier
dilakukan dengan menggunakan bantuan program QS (Quantitative System) versi 3.0.
Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder secara kuantitatif. Data
dikumpulkan dengan teknik survey melalui wawancara bebas dengan manager
perusahaan bunga potong yang bersangkutan.
Pengusaha masih dapat meningkatkan pendapatan jika merubah jenis kombinasi
produksi bunga potong yang ditanam. Jika perusahaan lebih memilih memperoleh
keuntungan yang maksimal maka perusahaan disarankan agar menanam lahan usaha
pertaniannya sebanyak 3.4 ha dan hanya dengan memproduksi bunga mawar saja.
Walaupun demikian pengusaha bunga potong lebih disarankan untuk tetap
mengkombinasikan jenis penanaman bunga potongnya untuk meminimalisasi kerugian
karena kemungkinan resiko terjadinya serangan hama jika hanya memproduksi satu jenis
usaha tani saja. Sedangkan dalam penggunaan kombinasi input untuk memproduksi
belum maksimal, masih adanya input sumber daya yang terbatas dan masih dapat
ditambah pada serta adanya pemborosan penggunaan input produksi, penggunaan
sumber input yang berlebih tersebut masih dapat dikurangi sehingga pemborosan dapat
ditekan dan keuntungan perusahaan dapat lebih ditingkatkan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp434 | DIG - FE | Skripsi | E.PEMB KAR o/03 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain