Computer File
Rasio upah tenaga kerja terampil dan tidak terampil bagi kelompok pekerja pria & wanita, di kota & di desa, di Jawa Barat Tahun 1996 dan 1999
Dalam era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat merupakan salah satu faktor yang mendorong semakin dibutuhkannya SDM yang berkualitas dan terampil di bidangnya. Bagaimanapun canggihnya suatu teknologi tanpa adanya unsur manusia yang menjalankannya maka teknologi tidak akan berfungsi. Jawa Barat merupakan salah satu propinsi yang berpotensi besar karena memiliki jumlah penduduk yang banyak. Potensi tersebut dapat digali dan dikembangkan dengan cara meningkatkan kualitas penduduk sebagai sumber daya manusia.
Pada struktur ekonomi yang berpola industri sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki kecintaan terhadap pekerjaan sehingga akan tertanam rasa ingin meningkatkan dan memperbaiki kekurangan yang ada pada dirinya. Tenaga kerja yang berkualitas umumnya mempunyai latar belakang pendidikan yang baik. Pendidikan dan latihan merupakan cara untuk mengembangkan SDM. Pendidikan dan latihan tidak saja menambah pengetahuan, akan tetapi meningkatkan keterampilan kerja, dengan demikian meningkatkan produktivitas kerja.
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui berapa besar disparitas upah tenaga kerja terampil dan tidak terampil pada pekerja pria dan wanita, apakah disparitas upah tenaga kerja terampil dan tidak terampil antara perkotaan dan pedesaan mengalami perubahan dalam perjalanan waktu, bagaimana perubahan disparitas upah tersebut pada saat sebelum krisis ekonomi (1996) dan sesudah krisis ekonomi (1999) berlangsung.
Hasil pengujian rasio upah pekerja terampil dan tidak terampil sebagian besar tahun 1996 lebih besar dibandingkan tahun 1999, walaupun secara secara statistik perbedaan tersebut tidak signifikan. Namun upah nominal rata-rata tahun 1999 secara signifikan berbeda dibandingkan tahun 1996 dimana upah nominal rata-rata tahun 1999 lebih besar dan upah rata-rata tahun 1996. Peningkatan upah pekerja tidak terampil yang lebih besar dibandingkan pekerja terampil merupakan salah satu penyebab penurunan rasio upah pekerja terampil dan tidak terampil pada tahun 1999.
Pada perjalanan waktu rasio upah pekerja pada berbagai sektor ekonomi menurun. Penurunan ini tidak selalu baik walaupun upah nominal rata-rata pekerja terampil dan tidak terampil meningkat karena dalam jangka panjang akan berdampak pada insentif pekerja untuk melanjutkan pendidikan dan mengikuti pelatihan. Apabila upah pekerja tidak terampil meningkat akibat peningkatan Upah Minimum, maka sebaiknya upah pekerja terampil meningkat dengan proporsi yang sama. Hal ini penting untuk memberikan penghargaan bagi pekerja terampil yang telah menyelesaikan pendidikan lebih tinggi. Pemerintah dan pengusaha dalam hal ini dapat membantu dengan menciptakan lapangan usaha yang baru.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp436 | DIG - FE | Skripsi | E.PEMB GAN r/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain