Computer File
Pengaruh fundamental ekonomi terhadap nilai tukar rupiah dengan pendekatan macro economic balance periode Tahun 1996 - 2000
Selama kurun waktu lima tahun lamanya perkembangan sektor moneter diwamai
situasi memprihatinkan yang disebabkan oleh krisis nilai tukar. Tanda-tanda krisis
moneter mulai tampak dan diawali dengan krisis nilai tukar yang melanda Thailand dan
secara cepat merembet ke Filipina Krisis ini terus meluas, menyeberang ke seluruh
negara ASEAN, termasuk Indonesia. Upaya pertama yang dilakukan pemerintah (Bank
Indonesia) yaitu memperlebar rentang intervensi nilai tukar dari 8% menjadi 12%.
Kemudian, BI menghapus rentang intervensi nilai tukar dan memperlakukan sistem nilai
tukar mengambang bebas. Hal ini dilakukan karena cadangan devisa sangat terbatas dan
tidak mungkin digunakan untuk menahan gencarnya serangan spekulasi dan merosotuya
nilai tukar. Melihat keadaan demikian, kemungkinan terdapat faktor-faktor lain yang
mempengaruhi nilai tukar IDR/US$. Dengan pendekatan macro economic balance yang
dapat dilihat dari besarnya Tradable to Non-Tradable, Term Of Trade, Net Foreign
Assets, Real Interest Rate Differential, Country Risk, adalah faktor-faktor di dalam
penelitian ini.
Pendekatan macro economic balance, adalah keseimbangan jangka panjang nilai
tukar riil sebagai nilai tukar yang berlaku ketika perekonomian berada dalam
keseimbangan internal (aktual output mencapai potensial output atau full employment)
dan keseimbangan eksternal (saving-investment gap berada pada tingkat yang normal).
Inti dari pendekatan ini adalah meperhatikan persamaan current account (CA) dengan
capital account (KA).
Semua data sekunder yang diperoleh dalam penyusunan skripsi ini diambil dari
Bank Indonesia Direktorat Riset Ekonomi Dan Kebijakan Moneter Bagian Analisis Dan
Perencanaan Kebijakan, diolah melalui pengujian statistik dalam model regresion dengan
alat bantu SPSS v.11.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel nilai tukar IDR/US$ melalui
index Real Effective Exchange Rate sangat dipengaruhi oleh Term Of Trade, Net Foreign
Assets, dan Country Risk pada tingkat kepercayaan 5%. Berdasarkan koefisien
determinasi (R²), nilai tukar IDR/US$ sebagai variabel dependen dijelaskan oleh variabel-variabel
independen yang digunakan, Term Of Trade , Net Foreign Assets, Country Risk.
Hal ini dikarenakan, pada periode penelitian, ketiga variabel tersebut sangat dominan
pengaruhnya terhadap perkembangan perekonomian Indonesia, terutama sekali index
country risk yang sangat mempengaruhi kepercayaan investor luar negeri maupun dalam
negeri terhadap kondisi keamanan di Indonesia Serta ketersediaan devisa untuk
mempertahankan kondisi nilai tukar rupiah untuk tidak terlalu berfluktuasi pada titik
tertinggi per dolar Amerika. Adapun penulis menyarankan kepada pemerintah Indonesia,
agar menjamin kepastian hukum dan keamanan berinvestasi sehingga usaha untuk
mendorong perekonomian Indonesia agar dapat bangkit kembali dapat terjadi, ekspor
tidak terhambat dan tepat waktu sehingga surplus neraca pembayaran dapat segera
tercapai untuk meningkatkan cadangan devisa Peningkatan ketersediaan devisa ini pada
akhirnya dapat menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Serta masyarakat,
hendaknya menciptakan kondisi yang kondusif yang dapat membuat roda perekonomian
berjalan kembali sehingga investasi - baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang
berpengaruh pada peningkatan pendapatan nasional riil dan surplus neraca
pembayaran dapat memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp451 | DIG - FE | Skripsi | E.PEMB LES p/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain