Computer File
Analisa keterkaitan antara sektor industri kimia dan sektor industri farmasi di Indonesia Tahun 1986 - 2000
Pertumbuhan sektor industri manufaktur di Indonesia
mengalami penurunan sejak tahun 1995, tahun 1995 sektor industri
manufaktur menyumbangkan Rp 91580,7 milyar terhadap pembentukkan
GDP. Pada tahun 1998 saat nilai tukar rupiah mengalami depresiasi terhadap
dollar AS, banyak perusahaan manufaktur dalam negeri yang mengurangi
volume produksi atau bahkan menghentikan kegiatan produksinya sehingga
sektor industri manufaktur mengalami pertumbuhan negatif sekitar 12%.
Penyebab terjadinya penurunan pertumbuhan sektor industri
manufaktur antara lain, dikarenakan hampir seluruh industri manufaktur di
Indonesia sangat tergantung dengan bahan baku impor dan jalinan antar
industri sangat lemah. Begitu juga dengan keterkaitan ke hulu maupun ke hilir
hampir tidak ada, sehingga menyebabkan rapuhnya struktur industri. Padahal
sektor industri hulu dan sektor industri hilir seharusnya saling mendukung
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.
Penelitian ini menganalisa keterkaitan antara dua sektor yang
berada dalam satu jalur produksi, yaitu sektor industri kimia dan sektor industri
farmasi di Indonesia pada tahun 1986 - 2000, melalui pendekatan
Pertumbuhan GDP yang bersifat dinamis dibandingkan dengan model input
output yang bersifat statis. Secara teoritis, industri kimia dan industri farmasi
memiliki keterkaitan yang tinggi karena output sektor industri kimia digunakan
sebagai input sektor industri farmasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterkaitan antara
sektor industri kimia dengan sektor industri farmasi tergolong rendah,
ditunjukkan dengan nilai dari hasil koefisien GDP sektor industri kimia yang
tidak signifikan sedangkan koefisien GDP sektor industri farmasi yang
signifikan. Selain melihat tinggi rendahnya keterkaitan antar sektor,
digunakannya metode pertumbuhan GDP dalam penelitian ini juga dapat
menghasilkan kesimpulan yang lebih luas yaitu menunjukkan bahwa sektor
industri kimia dan sektor industri farmasi memiliki kecenderungan bersifat
padat modal (capital intensive).
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa keterkaitan
antara sektor industri kimia dan sektor industri farmasi adalah rendah.
Rendahnya keterkaitan antara industri kimia dan industri farmasi akan
berdampak pada terhambatnya perkembangan industri kimia dan industri
farmasi di Indonesia.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp536 | DIG - FE | Skripsi | SP DEV a/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain