Computer File
Analisa keterkaitan antara sektor peternakan, sektor industri kulit, dan sektor industri alas kaki di Indonesia Tahun 1984 - 1998
Pembangunan ekonomi suatu negara dalam periode jangka panjang akan
membawa perubahan struktur ekonomi, yaitu dari ekonomi tradisional yang berorientasi
pada sektor pertanian ke ekonorni modern yang didominasi oleh sektor industri. Sektor
industri penting bagi pertumbuhan perekonomian dan menjadi indikator kemajuan suatu
negara. Walaupun penting bagi pertumbuhan ekonomi, pembangunan di sektor industri
harus diimbangi dengan pembangunan di sektor pertanian. Agar pembangunan di sektor
pertanian dan di sektor industri seimbang, maka perlu adanya strategi industrialisasi yang
tepat.
Selama PJP I (1969-1979) pertumbuhan industri pengolahan di Indonesia
lebih condong ke industri yang menghasilkan barang-barang dengan proses yang
sederhana. Hampir seluruh industri sangat tergantung pada bahan baku impor. Jalinan antar
industri lemah. Begitu juga dengan keterkaitan ke hulu maupun ke hilir hampir tidak ada.
Padahal sektor industri dan sektor pertanian seharusnya saling mendukung untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.
Penelitian ini mencoba untuk menganalisa keterkaitan antara tiga sektor
yang berada dalam satu jalur produksi, yaitu sektor peternakan, sektor industri kulit, dan
sektor industri alas kaki di Indonesia pada tahun 1984 - 1998, melalui pendekatan
Pertumbuhan GOP. Output sektor peternakan digunakan sebagai input pada sektor industri
kulit, output sektor industri kulit digunakan oleh sektor indutri alas kaki sebagai inputnya.
Secara teoritis, beberapa sektor yang berada dalam satu jalur produksi memiliki keterkaitan
yang tinggi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterkaitan antara sektor
peternakan dengan sektor indostri alas kaki tergolong rendah, ditunjukkan dengan nilai Beta a
(koefisien GDP sektor industri alas kaki) yang positif dan signifikan sedangkan nilai Alpha t
(koefisien GDP sektor peternakan) negatif dan tidak signifikan. Keterkaitan antara sektor
peternakan dengan sektor industri kulit tergolong rendah, ditunjukkan dengan koefisien
biaya input sektor peternakan (Gamma k) pada persamaan (1.3) yang negatif dan tidak signifikan.
Keterkaitan antara sektor industri kulit dengan sektor industri alas kaki juga tergolong
rendah, ditunjukkan dengan koefisien output kulit (Delta w) yang negatif dan tidak signifikan.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa keterkaitan antara sektor
peternakan dengan sektor industri kulit adalah rendah. Begitu juga keterkaitan antara sektor
industri kulit dengan sektor industri alas kaki, dan keterkaitan antara sektor peternakan
dengan sektor industri alas kaki.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp564 | DIG - FE | Skripsi | SP ZEL a/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain