Computer File
Pengaruh ekspor dan faktor-faktor lain terdapat proporsi tenaga kerja wanita di industri manufaktur Indonesia Tahun 2000-2002
Revolusi teknologi di bidang telekomunikasi dan transportasi serta kebijakan yang mengurangi hambatan perdagangan telah memudahkan integrasi perekonomian global. Liberalisasi dan integrasi perdagangan tersebut menyebabkan pergerakan barang dan jasa dari satu negara ke negara lainnya semakin mudah, sehingga tingkat persaingan antar produsen pun semakin tinggi. Tingkat persaingan yang semakin tinggi tersebut menyebabkan para produsen untuk semakin efisien dalam memproduksi produk yang akan diekspornya. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menekan biaya produksi seperti menekan pengeluaran upah untuk pekerja. Di Indonesia, upah tenaga kerja wanita relatif lebih rendah dibandingkan dengan upah tenaga kerja pria sehingga para eksportir lebih cenderung untuk menggunakan tenaga kerja wanita. Semakin banyaknya permintaan barang yang akan diekspor maka permintaan tenaga kerja pun akan semakin bertambah. Jadi, semakin banyak ekspor maka permintaan tenaga kerja wanita pun akan meningkat. Karena itulah, tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh ekspor terhadap proporsi tenaga kerja wanita di industri manufaktur Indonesia pada tahun 2000 hingga 2002. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Biro Pusat Statistik Indonesia. Jenis data yang digunakan adalah data panel dan diolah dengan menggunakan metoda estimasi Ordinary Least Square (OLS). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil dari pengolahan data menunjukkan bahwa peningkatan ekspor menyebabkan proporsi tenaga kerja wanita mengalami penurunan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp607 | DIG - FE | Skripsi | SP SUL p/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain