Computer File
Determinan variasi upah pada sektor industri di Kota Bandung
Upah yang bervariasi terjadi ketika terdapat heterogenitas baik pada tenaga
kerja maupun pekerjaan di dalam pasar kerja. Upah merupakan alasan utama mengapa
sebagian besar orang bekerja atau mencari pekerjaan, oleh karena itu setiap orang yang
mencari pekerjaan memiliki harapan atas berapa upah yang diterima.
Heterogenitas dari sisi pekerja sebagian besar disebabkan oleh adanya
perbedaan dalam akumulasi human capital. Heterogenitas pekerjaan dapat berasal dari aspek
non-upah seperti fringe benefits, resiko kecelakaan atau kematian dalam pekerjaan, fleksibilitas
jam kerja, perbedaan skill yang dibutuhkan setiap pekerjaan, status serikat pekerja, skala
perusahaan dan kecenderungan perilaku diskriminatif para manajer. Heterogenitas dalam pasar
kerja tersebut termanifestasikan dalam perbedaan upah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana aspek-aspek
yang disebut di atas mempengaruhi upah pada sektor industri di kota Bandung. Penelitian ini
menggunakan data primer yang diperoleh melalui survei yang dilakukan pada bulan September
dan Oktober tahun 2003 terhadap pekerja pada berbagai sektor industri di kota Bandung. Data
yang didapat berupa data cross-sectional dengan jumlah observasi 198 individu. Teknik
pengolahan data yang digunakan adalah teknik Regresi Berganda.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa secara umum upah pekerja pada
sektor industri di kota Bandung dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan,
pendidikan informal, posisi pekerjaan, resiko pekerjaan dan fringe benefits. Untuk posisi nonburuh,
faktor-faktor yang memberikan pengaruh positif bagi upah pekerja adalah umur, tingkat
pendidikan, pendidikan informal dan fringe benefits. Faktor-faktor yang mempengaruhi upah
buruh adalah umur, pendidikan informal dan serikat pekerja. Hasil yang menarik dari penelitian
ini adalah ditemukan beberapa kondisi di Indonesia, khususnya kota Bandung, yang tidak sesuai
dengan teori. Hal-hal tersebut adalah tingkat pendidikan tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap upah untuk posisi buruh. Terdapat kecenderungan bahwa jam kerja yang
fleksibel justru memberikan pengaruh positif bagi pekerja padahal menurut teori seseorang
yang memiliki jam kerja fleksibel akan menerima upah lebih kecil daripada orang yang jam
kerjanya tidak fleksibel Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pekerja yang tidak
mendapat fringe benefits justru adalah mereka yang mendapat upah lebih kecil padahal
menurut teori, fringe benefits diberikan sebagai kompensasi dari upah yang lebih keciL.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp623 | DIG - FE | Skripsi | SP RIZ d/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain