Computer File
Analisis hubungan kinerja bauran pemasaran berdasarkan persepsi pelanggan dengan kesetiaan pelanggan di Rose Brand Biscuit Factory sebelum dan sesudah krisis ekonomi
Banyak tantangan yang dihadapi perusahaan untuk bertahan dan berkembang, misalnya: persaingan, faktor lingkungan eksternal, dan internal perusahaan, dll. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi berbagai macam tantangan adalah strategi bauran pemasaran (marketing mix).
Bauran pemasaran adalah alat pemasaran yang dapat membantu perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Kinerja bauran pemasaran yang baik dapat memuaskan kebutuhan
pelanggan dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan kesetiaan pelanggan.
Dengan ROSE BRAND BISCUIT FACTORY sebagai objek penelitian, penulis meneliti tentang kinerja bauran pemasaran dan hubungannya dengan kesetiaan pelanggan dalam dua periode yang berbeda. ROSE BRAND BISCUIT FACTORY adalah perusahaan yang bergerak di bidang makanan, khususnya biskuit. Berdiri pada tahun 1962, perusahaan ini telah berpengalaman di bidangnya.
Perusahaan ini menerapkan bauran pemasaran sebagai alat untuk mencapai tujuannya. Kinerja strategi bauran pemasaran paling signifikan terjadi ketika strategi ini
membantu perusahaan untuk bertahan dan berkembang ketika terjadi krisis ekonomi.
Penulis melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana hubungan kinerja bauran
pemasaran dengan kesetiaan pelanggan ROSE BRAND BISCUIT FACTORY sebelum dan
sesudah krisis ekonomi. Penelitian terbagi menjadi dua bagian, yaitu: pada data penjualan
perusahaan dan hasil kuesioner dengan seluruh pelanggan ROSE BRAND BISCUIT
FACTORY sebagai responden.
Penelitian pada data penjualan perusahaan dilakukan untuk melihat garis trend yang
timbul, apakah menurun atau meningkat. Dari perhitungan yang penulis lakukan, diperoleh
hasil: untuk periode sebelum krisis ekonomi (1995-1997), persamaan garis trend yang timbul
adalah Y=483079,1-28354X dengan rata-rata penurunan penjualan sebesar 6,445%.
Sedangkan untuk data setelah krisis ekonomi (1998-2002), persamaan garis trend yang
didapat adalah Y=438272,2 + 27179,9X dengan rata-rata peningkatan penjualan sebesar
8,016%.
Penulis menyebarkan kuesioner kepada seluruh pelanggan ROSE BRAND BISCUIT
FACTORY untuk melihat perbandingan persepsi pelanggan terhadap kinerja bauran
pemasaran perusahaan sebelum dan sesudah krisis ekonomi.
Hasil perhitungan kuesioner sebelum krisis ekonomi diperoleh koefisien Korelasi
Spearman sebesar -0,10198, menunjukkan tidak adanya hubungan antara kinerja bauran
pemasaran dengan kesetiaan pelanggan ROSE BRAND BISCUIT FACTORY. Besarnya
pengaruh hubungan tersebut adalah sebesar 1,03999204% dan pengaruh faktor-faktor lain di
luar bauran pemasaran perusahaan adalah sebesar 98,96%.
Sedangkan untuk koefisien Korelasi Spearman setelah krisis ekonomi yang
diperoleh sebesar 0,918, menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara kinerja bauran
pemasaran dengan kesetiaan pelanggan ROSE BRAND BISCUIT FACTORY. Besarnya
pengaruh hubungan tersebut adalah sebesar 84,2724% dan pengaruh dari faktor-faktor lain di
luar bauran pemasaran perusahaan adalah sebesar 15,7276%.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perubahan bauran pemasaran dan kinerjanya
memberikan hubungan yang kuat dengan kesetiaan pelanggan di ROSE BRAND BISCUIT FACTORY.
Saran-saran penulis adalah lebih meningkatkan pengawasan produk, fokus pada
pemenuhan keinginan dan atau kebutuhan pelanggannya, memperbesar kapasitas
produksinya (dalam hal pemenuhan kuantitas pesanan pelanggan), serta mengembangkan
relationship marketing baik dengan pelanggan, maupun dengan supplier.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp676 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ WID a/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain