Computer File
Dampak pengelolaan modal kerja terhadap kinerja likuiditas dan kinerja profitabilitas pada PT. X
Modal kerja beserta seluruh elemennya seperti kas, piutang dan persediaan merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan karena sangat mempengaruhi kelancaran dan kelangsungan hidup sehari - hari perusahaan. Manajemen modal kerja yang baik akan sangat membantu perusahaan untuk dapat menjalankan usahanya dengan lebih
optimal. Pada penelitian ini penulis tertarik untuk menganalisis dampak pengelolaan modal
kerja yang dilakukan oleh PT. X terhadap kinerja likuiditas dan profitabilitasnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan untuk dapat mengelola
modal kerjanya dengan lebih baik dan terencana.
Objek penelitian yang dipilih oleh penulis di dalam penelitian ini adalah PT. X yang
terletak di Solo, dimana kegiatan usahanya adalah perusahaan trading hasil - hasil bumi,
seperti gula pasir, tepung terigu, tepung tapioka, kedelai, dan minyak goreng. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, di mana penelitian ini berusaha
menggambarkan keadaan perusahaan yang sebenarnya tampak pada saat penelitian dilakukan, dengan cara mengumpulkan, menganalisa, menginteprestasikan data yang
diperoleh dan membuat suatu kesimpulan dari hasil penelitian tersebut. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan tiga variabel yaitu : Pengelolaan modal kerja, kinerja likuiditas, dan
kinerja profitabilitas.
Dari hasil penelitian ini penulis menarik beberapa kesimpulan yaitu, perkembangan
modal kerja PT. X dari tahun 2001 - 2003 dapat dikatakan baik, ini terlihat dari perputaran
modal kerja PT. X yang mengalami peningkatan dari periode 2001-2002 ke periode 2002-2003,
yaitu dari 5,08 menjadi 5,52 kali, begitu pula dengan periode perputarannya yang
semakin berkurang, dari 71,88 hari pada tahun 2002 menjadi 66,16 hari pada tahun 2003.
Perkembangan pengelolaan kas dan setara kas PT. X pada tahun 2001 - 2003 bisa dikatakan
kurang baik, karena tingkat perputaran kas dan setara kasnya mengalami penurunan, yaitu
dari 103,25 kali pada periode 2001-2002 menjadi 95,38 kali pada periode 2002-2003, yang
mengakibatkan semakin lamanya periode perputaran kasnya dari 3,54 hari menjadi 3,83 hari.Pengelolaan piutang dagang PT. X pada periode 2001-2002 dan periode 2002-2003
masih cukup efektif ini terlihat dari rata - rata periode tagih yang masih di bawah kebijakan
pembayaran piutang perusahaan selama 30 hari. Begitu pula dengan pengelolaan komponen
modal kerja lainnya, seperti persediaan dan hutang dagang semakin membaik pada periode
2002-2003 dibandingkan dengan periode 2001-2002. Kinerja likuiditas PT. X dari tahun 2001
- 2003 semakin membaik, ini terlihat dari rasio - rasio likuiditasnya seperti, networking
capital, current ratio, quick ratio dan cash ratio yang mengalami peningkatan dari tahun
2001 - 2003. Kinerja profitabilitas PT. X mengalami penurunan dalam hal mengbasilkan laba
bagi perusahaan pada akhir periode penelitian dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Pada periode 2002-2003 operating prOfit margin, net profit margin, return on total asset, dan
return on equity PT. X mengalami penurunan dibandingkan dengan periode 2001-2002. Jadi
kemampuan PT. X dalam menghasilkan laba dengan menggunakan sumber dana yang ada
mengalami penurunan dari periode 2001-2002 ke periode 2002-2003.
Sebagai saran bagi PT. X, pengelolaan persediaan perlu ditinjau kembali agar tidak
terjadi penumpukan persediaan di gudang yang akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan
karena semakin menurunkan harga jual, selain itu pengelolaan persediaan yang baik akan
meningkatkan tingkat perputaran persediaan. PT. X juga harus tetap menjaga likuiditasnya,
terutama dalam hal menjaga kecukupan kebutuhan akan aktiva lancar yang lebih likuid
seperti uang kas dan setaranya, ini untuk menjaga agar perusahaan dapat segera memenuhi
pembayaran hutang - hutangnya yang akan segera jatuh tempo. Profit perusahaan juga harus
lebih ditingkatkan, terutama dengan meningkatan penjualan dan meminimalkan biaya - biaya
operasional perusahaan. Sebagai masukan untuk penelitian mengenai modal kerja berikutnya,
apabila ingin menilai dan mengukur kinerja perusahaan dengan lebih baik dan akurat ada
baiknya penulis menggunakan penggabungan dari kedua metode, yaitu dengan
membandingkan kinerja intern perusahaan selama periode tertentu dan juga dengan
membandingkan kinerja perusahaan dengan pesaing - pesaing terdekatnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp971 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ GUN d/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain