Computer File
Peranan manajemen logistik dalam menunjang kelancaran penjualan produk kerupuk aci / tapioka pada P. K. Nyala Obor Bandung
Sebuah perusahaan biasanya melakukan dua fungsi operasional yang mendasar,
yaitu memproduksi barang atau jasa, dan kemudian memasarkannya. Konsumen
merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam memasarkan produknya.
Jika perusahaan menginginkan para pelanggannya melakukan pembelian ulang, maka
perusahaan harus mampu memberikan pelayanan yang baik untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan pelanggannya.
Agar barang atau jasa tersebut dapat sampai ke tangan konsumen, maka selain
diperlukan saluran distribusinya juga dibutuhkan manajemen logistik, yang dapat
menjamin efesiensi dan efektivitas penyaluran produk perusahaan tersebut sampai ke
tujuannya.
Kebijakan manajemen logistik, sebagai salah satu bagan dalam departemen
pemasaran, menyangkut bagaimana suatu perusahaan menetapkan cara pergerakan
produk secara lebih efesien dan efektif, sehngga produk yang dapat tersedia di
tempat barang tersebut dibutuhkan dalam waktu dan jumlah yang tepat, serta biaya
yang sesuai.
Pabrik Kerupuk Nyala Obor, tempat dimana penulis melakukan penelitian,
merupakan perusahaan yang berlokasi di Padalarang, Jawa Bandung dan bergerak
dalam industri pangan, yang merupakan salah satu dari kebutuhan pokok manusia,
yaitu kerupuk aci/tapioka. Dalam memasarkan produk-produknya, perusahaan
menyadari dengan sepenuhnya akan pentingnya pengelolaan manajemen logistik
secara baik, sebagai salah satu pelayanan yang dapat diberikan oleh perusahaan, agar
proses penjualan lancar dan pelanggan merasa puas.
Aktivitas Manajemen Logistik terdiri dari variabel-variabel order processing,
inventory management, warehousing, material handling dan transportation. Kelima
aktivitas ini sangat penting dan saling menunjang dalam manajemen logistik
perusahaan. Jika kelimanya telah dilaksanakan dengan baik, maka produk akan dapat
disalurkan pada tempat, waktu dan jumlah yang tepat.
Untuk meneliti masalah manajemen logistik yang terjadi di perusahaan, penulis
melakukan penelitian lapangan dan kepustakaan, baik melalui pengamatan langsung,
wawancara, maupun pengumpulan data tertulis. Dan data-data tersebut kemudian
dibuat suatu analisis deskriptif, atas praktek yang berlaku di perusahaan dibandingkan
dengan teori manajemen logistik. Masalah-masalah logistik yang timbul di
perusahaan tersebut, dicarikan alternatif-alternatif pemecahannya.
Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan masalah-masalah seperti:
1. Perusahaan belum mempunyai metode yang tepat untuk pemesanan barang diluar
jam kerja;
2. Persediaan barang jadi terlalu besar untuk tipe barang yang kurang
menguntungkan, sehingga memerlukan perencanaan yang lebih matang;
3. Masalah storing/penyimpanan barang di gudang yang perlu ditata agar lebih baik;
4. Kegiatan bongkar muat barang di gudang kurang efesien;
5. Truk besar hanya boleh memasuki kawasan Jatinegara, sedangkan perusahaan
memiliki pelanggan di luar kawasan tersebut di Kota Jakarta.
6. Memperhatikan unsur-unsur customer service yang sudah dilaksanakan oleh
perusahaan, agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.
Akhirnya penulis ingin memberikan alternatif pemecahan dengan tujuan agar
perusahaan memperhatikan manajemen logistik, karena aktivitas manajemen logistik
yang baik dapat menghasilkan customer service yang baik pula, yang pada akhirnya
akan memberikan kepuasan yang lebih pada pelanggan. Beberapa alternatif tersebut
adalah:
1. Ada baiknya perusahaan mengadakan pendekatan pada pelanggan untuk hanya
memesan pada jam kerja saja, dengan alternatif lain perusahaan menambah jam
kerja atau lembur untuk mengantisipasi pesanan di luar jam kerja.
2. Perusahaan sebaiknya menyiapkan suatu fungsi managerial mengenai jenis
inventory dan merek yang paling banyak dipesan oleh pelanggan, dan
memperbaiki kembali kebijaksanaan persediaan barang jadi.
3. Perusahaan diharapkan membuat sebuah pintu baru untuk aliran masuk bahan
baku yang dipasok oleh supplier, dan membagi gudang barang jadi menjadi
beberapa deretan untuk menyusun barang jadi berdasarkan jenis dan merek, agar
memudahkan pengambilan.
4. Sumberdaya manusia yang perusahaan miliki diharapkan dapat dilatih untuk
menata gudang bahan baku, sehingga tidak tergantung dari tenaga terampil
supplier.
5. Perusahaan diharapkan dapat membangun sebuah depo di dekat Kota Jakarta,
untuk mengatasi masalah transportasi, warehousing, storing, dan aktivitas
customer service sehingga, diharapkan pelanggan yang dimiliki merasa puas dan
terjadi pemesanan ulang dalam jumlah yang lebih besar lagi.
6. Perusahaan diharapkan memperluas areal penjemuran kerupuk, agar dapat
memenuhi permintaan yang cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun.
Saran-saran yang diberikan di atas diharapkan dapat menjadi masukan bagi
perusahaan untuk input dalam merencanakan kebijaksanaan manajemen logistiknya,
untuk dapat memperlancar proses penjualan, memuaskan pelanggan, dan turut serta
dalam memulihkan pembangunan nasional.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2479 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ GUN p/98 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain