Computer File
Peranan marketing communications mix dalam meningkatkan volume penjualan susu dan yoghurt sebuah studi di Firma Lactasari, Cimareme
FlRMA Lactasari yang didirikan sekitar tahun 1960, merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang peternakan sapi perah yang melihat peluang dalam memenuhi kebutuhan gizi yang lengkap dengan memproduksi susu dengan berbagai macam rasa, untuk memenuhi selera dan kebutuhan dari masyarakat terhadap susu. Pada beberapa tahun terakhir ini, perusahaan tidak hanya memproduksi susu, tetapi juga yoghurt. FlRMA Lactasari memiliki sebuah peternakan dan tempat produksi beserta kantor yang mengelola pemasaran serta penjualan produk dengan market coverage yang meliputi Bandung dan wilayah sekiiarnya, tetapi ada beberapa agen yang menyalurkan produk perusahaan di luar wilayah Bandung, yaitu: Jakarta, Cirebon, Bekasi, Tangerang dan bahkan Surabaya.
Melihat semakin terbukanya peluang dalam usaha ini, banyak pengusaha yang masuk ke dalam usaha ini membuat FlRMA Lactasari masuk dalam persaingan yang semakin ketat. Apalagi dengan mulai adanya goncangan krisis ekonomi pada tahun 1997, dan mencapai puncaknya pada pertengahan tahun 1998, serta rnasuknya KPBS dalam usaha retail susu pada tahun 1999 yang semakin gencar, menyebabkan target penjualan produk perusahaan terus terpuruk dalam masa-masa pemulihan dari krisis ekonomi tersebut.
Program komunikasi marketing yang teiah maupun yang pernah dilaksanakan FlRMA Lactasari, adalah melalui marketing communications mix yang terdiri dari advertising, personal selling, sales promotion, public relations, dan direct marketing. Penggunaan marketing communications tools ini dimaksudkan untuk meningkatkan tingkat penjualan produk perusahaan, sampai batas maksimum yang dapat dihasilkan perusahaan, dimana pada saat ini perusahaan hanya dapat menjual sekitar 800 liter susu sapi, yang berupa susu sapi dengan berbagai macam rasa dan juga yang berbentuk yoghurt, sedangkan kapasitas maksimum perusahaan adalah 1000 Sier perhari, sehingga terdapat kelebihan pmduksi yang terbuang sebesar 200 liter setiap harinya. Hal ini dikarenakan salah satu ciri utama dari susu yang merupakan farm product, adalah highly perishable dan perusahaan tidak mudah untuk memperluas kapasitasnya, karena bersifat unexpandable dalam jangka pendek. Karena itu perusahaan berusaha untuk mencapai kapasitas maksimum yang dapat dijual, agar mendapat keuntungan yang optimal pula. Masyarakat perlu menjadi aware tentang keberadaan produk ini, maupun sebagai reminder bagi mereka yang teiah beralih ke produk yang lain. Meningkatkan program advertising, melatih dan memberi pengetahuan kepada personal selling, mengadakan sales promotion ketika tingkat penjualan menurun, melaksanakan public relations dan direct marketing dapat menunjang sales dari produk perusahaan.
Perencanaan dan pelaksanaan aktivitas komunikasi marketing ini, mendomng penulis untuk mengamati dan meneliti sampai sejauh mana upaya yang dilakukan perusahaan, dalam menghadapi serangan dari perusahaan sejenis yang berusaha merebut target marketnya, serta upaya yang dilakukan untuk mengkomunikasikan produk-produk yang dihasilkan perusahaan kepada konsumen, sehingga mampu mempertahankan dan meningkatkan penjualan, khususnya dalam menghadapi kendala yang terjadi selama pertengahan tahun 1997 sampai pertengahan tahun 2000 ini.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2589 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ PUJ p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain