Computer File
Penggunaan balance scorecard dalam mengevaluasi kinerja PT. A di Bandung
Dalam era globalisasi ini, persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin ketat.
Perusahaan dituntut untuk memiliki kinerja yang baik dan memiliki daya saing yang tinggi
agar mampu mendapatkan kepercayaan dan kesetiaan konsumen. Untuk mengetahui kinerja
perusahaan; diperlukan pengukuran kinerja yang menitik beratkan pada aspek keuangan dan
aspek non keuangan, seperti kepuasan pelanggan dan karyawan, kualitas produk, dan
sebagainya. Kaplan dan Norton telah memperkenalkan suatu pengukuran kinerja perusahaan
yang memperhatikan kedua aspek tersebut, yaitu Balance Scorecard
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Pengumpulan
data primer melalui pengamalan langsung dan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait
dengan objek penelitian. Sedangkan data sekunder diperoleh dari mempelajari literatur yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Pada penelitian ini penulis menggunakan objek PT.A, yaitu perusahaan distributor
produk-produk X yang menjual produknya dengan cara Multi Level Marketing. Penulis
mencoba menerapkan Balance Scorecard pada PT. A, yaitu dengan menterjemahkan misi,
tujuan dan strategi PT. A ke dalam 4 perspektif yang ada dalam Balance Scorecard. Setelah
itu, penulis akan melihat sejauh mana kegunaan Balance Scorecard dalam mengevaluasi
kinerja PT. A. Data yang digunakan adalah data pada tahun 1999
Pada perspektif keuangan, PT. A tidak dapat mencapai target peningkatan penjualan
bersih dan laba sebesar 40% dan 30%. Peningkatan yang terjadi hanya sebesar 30% dan
12,8% tetapi PT. A dapat mencapai target ROI, sebesar 7,94%.
Pada perspektif pelanggan, target perluasan pasar dan target kehadiran jumlah salesforce
(tenaga jual) pada program training tidak tercapai.
Pada perspekif proses internal bisnis, target kehadiran jumlah salesforce pada program
assembly dapat tercapai. Cara yang paling sering dilakukan oleh salesforce dalam menjual
produk X adalah melalui party. PT. A berupaya memberikan manfaat tambahan kepada
konsumen dengan cara memberikan kemudahan dalam memberikan garansi untuk produk X
yang rusak atau cacat. Sedangkan biaya garansi itu sendiri merupakan tanggung jawab pusat.
Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, target training tidak tercapai, target
assembly tercapai. Target peningkatan jumlah dealer dan team captain sebesar 20% tidak
tercapai. Peningkatan yang terjadi hanya sebesar 18% dan 5,88%.Untuk karir manajer, target
peningkatan posisi manajer di Platinum tidak tercapai. Peningkatan posisi manajer di Pre-
Base hanya sebesar 17.3%. Tetapi untuk posisi Gold dan Diamond, terjadi peningkatan
sesuai target, yaitu 100%. Bahkan untuk posisi Base dan Crown terjadi peningkatan sebesar
200%.Meskipun demikian, sebenarnya peningkatan tersebut dari jumlah yang kecil,
sehingga pada tahun 1999,hanya ada 1 orang manajer Gold dan Diamond, serta 3 orang
manajer Base dan Crown
Dengan Balance Scorecard,memudahkan untuk mengevaluasi kinerja PT. A
secara keseluruhan. Pada aspek keuangan, ROI PT. A dapat mencapai target yang telah
ditetapkan. Pada perspektif pelanggan,target agar salesforce PT. A menjual produk X
menurut prosedur yang telah ditentukan dapat tercapai. Pada perspektif proses internal
bisnis, target PT. A agar dapat melakukan inovasi yang diinginkan pelanggan, menjual
produk X dan memberikan manfaat tambahan berupa kemudahan pemberian garansi dapat
tercapai. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, meskipun target training dan
peningkatan jumlah dealer dan team captain tidak tercapai, tetapi produktivitas salesforce
secara keseluruhan baik.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2784 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ SET p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain