Computer File
Pengukuran waktu standar kerja sebagai dasar penentuan jumlah tenaga kerja langsung pada bagian produksi sewing PT. X - Purwakarta
Perusahaan X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri mainan ang lebih khususnya memproduksi boneka berdasarkan pesanan. Oleh karena itu, ketepatan spesifikasi barang yang dipesan dan ketepatan waktu pengiriman sangatlah penting bagi perusahaan. Karena kompleksnya proses produksi produk perusahaan, penelitian dilakukan pada bagian produksi sewing saja yang sedang memproduksi boneka Raccoon. Adapun masalah yang dihadapi perusahaan adalah pertama, berapa waktu standar yang tepat yang diperlukan oleh setiap pekerjaan pada proses produksi sewing untuk membuat sebuah boneka. Kedua, berapa jumlah output optimal yang dapat dihasilkan bagian sewing. Ketiga, bagaimana pernakaian tenaga kerja langsung di bagian sewing perusahaan sekarang serta biaya-biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkannya. Keempat, bagaimana perencanaan dan biaya tenaga kerja langsung di bagian sewing perusahaan berdasarkan pengukuran kerja.
Salah satu cara untuk mengetahui waktu dan kebutuhan tenaga kerja langsung ang tepat untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan adalah dengan melakukan pengukuran waktu standar kerja secara formal. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metoda Time Study, yaitu metoda yang bertujuan untuk memperoleh waktu standar kerja dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap elemen pekerjaan yang diamati dengan menggunakan jam henti (stopwatch) dan alat pengukur waktu lainnya. Untuk menghitung waktu standar, pertama-tama harus dilakukan observasi, sehingga terkumpul data waktu penyelesaian setiap kegiatan penjahitan. Lalu dilakukan uji keseragaman data dan uji kecukupan data. Langkah selanjutnya, menentukan faktor penyesuaian, sehingga waktu normal dapat dihitung. Dan dengan menambahkan faktor kelonggaran pada waktu normal, maka waktu standar kerja bisa diketahui. Dengan diketahuinya waktu standar masing-masing pekerjaan, maka output standar yang dapat dihasilkan dapat dihitung dan dapat dibuat perencanaan tenaga kerja langsung berdasarkan perhitungan tersebut. Kemudian perencanaan berdasarkan pengukuran waktu standar kerja ini dibandingkan dengan pemakaian tenaga kerja langsung di perusahaan. Lalu penulis berusaha menganalisa permasalahan yang terjadi dalam kegiatan penjahitan dan memberikan usulan atau saran yang mungkin berguna bagi perusahaan.
Dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif dan analitis, yaitu suatu metode penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai suatu objek penelitian dan kemudian mengadakan analisis dengan menggunakan teori-teori yang ada terhadap objek penelitian tadi. Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan, yaitu pertama, penelitian kepustakaan, di mana penulis mernpelajari literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan di atas. Kedua, penelitian lapangan, yang dilakukan dengan melakukan observasi ke tempat yang bersangkutan serta wawancara dengan pihak yang bersangkutan untuk mendapatkan data dan informasi bagi penyusunan makalah ini.
Dari hasil perhitungan ini diperoleh waktu standar yang diperlukan oleh pekerja bagian produksi sewing untuk rnenjahit sebuah cangkang boneka adalah 922,6782 detik atau 15,3779 menit. Dari penetapan output standar ini dapat kita lihat jumlah pekerja optimal di bagian produksi sewing ini adalah 420 orang dan terlihat adanya kelebihan pemakaian tenaga kerja sebanyak 15 orang, sehingga didapat penghematan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 238.380,-per hari atau Rp. 6.197.880,-per bulan. Keterampilan jahit pekerja sangat menentukan kualitas boneka, tapi jumlah pekerja dengan keterampilan yang lebih dari sekedar rata-rata terbatas jumlahnya. Penulis mengusulkan sebaiknya faktor-faktor yang berkaitan dengan keterampilan, usaha karyawan, dan kondisi kerja yang berkaitan dengan penetapan waktu standar lebih diperhatikan. Perusahaan sebaiknya meningkatkan premi hadir untuk mengurangi keabsenan pekerja, dan memberikan bonus tertentu, bila pekerja melebihi standar yang ditetapkan perusahaan. Pengukuran waktu kerja ini juga sebaiknya dilakukan pada bagian produksi lainnya, dan output standar hasil pengukuran waktu kerja sebaiknya dijadikan standar yang harus dicapai pekerja, dan diumumkan kepada pekerja. Laporan hasil produksi setiap hari perlu di follow-up supaya pihak manajemen dapat segera mencari penyebab masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan bila terjadi masalah yang tidak diharapkan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2850 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ YUL p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain