Computer File
Peran perencanaan produksi dalam usaha memenuhi ramalan permintaan pada PT.Indofood Sukses Makmur Cabang Padalarang
Semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang membuat produk sejenis
telah membuat persaingan semakin ketat. Persaingan ini mendorong perusahaan untuk
dapat mempeitahankan kelangsungan hidupnya. Salah satu usaha yang dapat ditempuh
perusahaan adalah dengan meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari berbagai kegiatan
perusahaan terutama pada bagian produksi.
Agar efisiensi dan efektifitas dapat tercapai, perusahaan perlu membuat
suatu perencanaan produksi yang baik. Perencanaan produksi ini mengatur faktor-faktor
produksi yang dimiliki perusahaan agar dapat dimanfaatkan dengan optimal. Dengan
perencanaan produksi yang baik, proses produksi diharapkan dapat berjalan dengan lancar
dan perusahaan dapat memenuhi permintaan tepat pada waktunya dengan biaya yang
optimal.
Dalam penelitian ini penulis memilih PT. ISM cabang Padalarang sebagai
objek penelitian. Penulis mencoba untub menyusun perencanaan produksi agregat dengan
metode program linier model transportasi. Perencanaan ini dilakukan pada divisi noodles
yang memproduksi berbagai produk mie di antaranya Indomie, Supermie, dan Sarimie.
Langkah yang perlu dilakukan sebelum menyusun rencana produksi adalah
membuat ramalan permintaan untuk masa yang akan datang. Peramalan yang dilakukan di
sini adalah berdasarkan pada data penjualan yang tejadi mulai bulan Januari 1999 sampai
dengan bulan Desember 2000 dan bertujuan untuk meramalkan permintaan yang akan
terjadi pada setiap bulannya selama tahun 2001. Metode peramalan yang digunakan oleh
penulis adalah metode dekomposisi karena terdapatnya faktor musiman yang mendasari
pola data perrnintaan perusahaan. Hasil dari peramalan ini merupakan salah satu input
dalam membuat perencanaan produksi agregat.
Ada 3 alternatif strategi perencanaan agregat yang dianalisa dan kemudian
dipilih salah satu yang paling sesuai untuk diterapkan di perusahaan. Strategi-strategi itu
adalah :
1. Strategi produksi agregat dengan tingkat produksi berubah-ubah rnenggunakan 3 shift
dan jam kerja lembur (shift 3 menggunakan 6 line)
2. Strategi produksi agregat dengan tingkat produksi berubah-ubah menggunakan 3 shift
dan jam kerja lembur dengan penambahan 1 line produksi pada shift 3 (shift 3
rnenggunakan 7 line)
3. Strategi produksi agregat dengan tingkat produksi berubah-ubah menggunakan 3 shift
dan jam kerja lembur dengan penambahan 2 line produksi pada shift 3 (shift 3
menggunakan 8 line)
Karena tujuan dari perencanaan agregat adalah penentuan suatu rencana
untuk mencapai biaya produksi yang optimal, maka setiap altematif strategi yang ada pada
akhimya harus dibandingkan biayanya untuk menentukan strategi mana yang paling efisien
untuk dilaksanakan. Hasil perhitungan total biaya relevan untuk tiap alternatif strategi adalah
sebagai berikut : *Tabel
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa yang telah dilakukan, maka
perusahaan sebaiknya memilih strategi produksi agregat dengan tingkat produksi berubahubah
menggunakan 3 shift dan jam kerja Jembur dengan penambahan 1 line produksi pada
shift 3 (shift 3 menggunakan 7 line) kareqa strategi ini mempunyai total biaya relevan yang
paling kecil bila dibandingkan dengan strategi lainnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2883 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ OCT p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain