Computer File
Strategi perencanaan produksi agregat untuk memenuhi permintaan produksi blazer dan rompi pada PT.DC di Bandung
Di era globalisasi teknologi berkembang sangat pesat serta informasi
mengalir cepat dari setiap tempat tanpa memandang jarak dan waktu. Produk
negara-negara lain dapat kia nikmati tanpa harus pergi ke luar negri. Hal ini
tentu meningkatkan persaingan yang menentukan kelangsungan hidup
perusahaan.
Dengan kondisi perekonomian yang terpuruk akibat krisis ekonomi yang
melanda negara kita dan juga tantangan perdagangan di era globalisasi, setiap
perusahaan harus berbenah untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
bahkan memenangkan persaingan yang ada. Oleh karena itu perusahaan
dituntut untuk meningkatkan efisiensi khususnya dalam bidang produksi.
Agar efisiensi tercapai, perusahaan perlu membuat suatu perencanaan
produksi yang baik. Dengan demikian diharapkan proses produksi berjalan
dengan lancar, dan perusahaan dapat memenuhi permintaan tepat pada
waktunya dengan biaya relevan yang optimal.
Penulis dalam melakukan penelitian mencoba menyusun perencanaan
produksi agregat dengan metode program linier dengan model transportasi pada
perusahaan garment PT. DC yang berlokasi di jalan Rancasawo, Ciwastra
Bandung. Perencanaan ini dilakukan pada bagian jahit yang memproduksi blazer
dan rompi dengan mempekerjakan 28 orang tenaga penjahit.
Asumsi yang digunakan penulis adalah mesin dan tenaga kerja bekerja
pada kondisi normal, tidak ada penundaan dalam pemenuhan pesanan, tingkat
ketidakhadiran karyawan dianggap sama dengan nol, tingkat keahlian dan
produktivitas tenaga penjahit dianggap sama.
Langkah awal yang dilakukan penulis dalam mernbuat perencanaan
produksi agregat adalah melakukan peramalan produk (blazer dan rompi) untuk
memperkirakan permintaan produk tersebut pada periode perencanaan di masa
yang akan datang. Untuk mendapatkan hasil peramalan yang lebih baik maka
perusahaan sebaiknya melakukan peramalan dengan menggunakan suatu teknik
tertentu, tidak hanya berdasarkan pengalaman dan instuisi. Peramalan dilakukan
berdasarkan data penjualan (blazer dan rompi) yang terjadi pada periode bulan
Juli 1997 sampai dengan bulan Juni 2000. Metode peramalan yang digunakan
adalah metode dekornposisi karena terdapatnya faktor musiman yang mendasari
pola data penjualan.
Selanjutnya penulis mencoba membuat perencanaan produksi. Ada 3
alternatii strategi perencanaan produksi yang dibuat yaitu strategi 1 (
Perencanaan produksi agregat dengan tingkat produksi berubah-ubah
menggunakan tenaga kerja tetap (28 tenaga kerja), jam kerja lembur dan
subkontrak), strategi 2 (Perencanaan produksi agregat dengan tingkat produksi
berubah-ubah menggunakan tenaga kerja tetap (28 tenaga kerja) dan
menggunakan shift 2 (11 orang tenaga kerja) dan jam kerja lembur), dan strategi
3 (Perencanaan produksi agregat dengan tingkat produksi berubah-ubah dengan
menambah 4 tenaga kerja pada jam kerja reguler (32 tenaga kerja) dan jam
kerja lembur).
Hasil perhitungan berdasarkan biaya produksi relevan untuk tiap-tiap
alternatif sebagai berikut : *Tabel
Berdasarkan analisa terhadap biaya perencanaan produksi dari masingmasing
alternatif strategi, alternatif perencanaan produksi yang sebaiknya
digunakan perusahaan adalah perencanaan produksi agregat dengan tingkat
produksi berubah-ubah menggunakan tenaga kerja tetap (28 tenaga kerja) dan
jam kerja lembur atau perencanaan produksi agregat dengan tingkat produksi
berubah-ubah dengan menambah 4 tenaga kerja pada jam kerja reguler, dan jam
kerja lembur karena memberikan biaya produksi relevan yang hampir sama dan
minimum namun alternatif 3 pengawasannya lebih mudah jika dibandingkan
dengan alternatif 2.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2886 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ HID s/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain