Computer File
Analisis hubungan antara tayangan iklan rokok Sampoerna A-Mild di Televisi dengan awareness dan knowledge Mahasiswa UNPAR berdasarkan model hierarchy of effects
Rokok yang sudah dikenal di Indonesia sejak permulaan abad ke-17 kini telah
berkembang menjadi sebuah industri yang sangat besar dan potensial. Tingginya tingkat
persaingan senantiasa mewarnai sektor industri yang banyak menghasilkan cukai dan devisa
bagi negara Ini. Perusahaan-perusahaan penghasil rokok saling berlomba untuk
mendapatkan perhatian dari para konsumen maupun calon konsumennya.
Dalam hal inl, PT HM Sampoema tbk sebagai salah satu produsen rokok
terkemuka di Indonesia selalu berusaha untuk menjaga kualitas bagi produk-produknya,
serta menciptakan ide-ide baru yang Inovatif. Terbukti di tahun 1989 perusahaan ini
membuat suatu terobosan besar dalam perindustrian rokok di Indonesia. Diluncurkannya
Sampoerna A-Mild, rokok kretek dengan kadar tar dan nikotin rendah, segera membentuk
pasar tersendiri yang belakangan ini dikenal dengan sebutan 'pasar rokok mild'.
Para pesaing lokal pun tidak tinggal diam. Mereka secara terang-terangan ingin
ikut ambil bagian dalam pasar yang telah dirintis oleh A-Mild tadi. Maka muncullah produk-produk
rokok sejenis (mild) seperti: LA Lights (dan PT Djarum), Star Mild dan Bentoel Mild
(dari PT Bentoel), serta GG Surya Signature (dari PT Gudang Garam). Rokok-rokok mild baru
ini juga gencar bermain di pasaran.
Guna mempertahankan posisi produknya sebagai market leader di pasar mild,
pihak Sampoerna A-Mild segera mengefektifkan berbagai kegiatan promosinya, tidak
terkecuali melalui kampanye iklan produknya di televisi. Komunikasi melalul media ini
dianggap memiliki banyak keunggulan, seperti diantaranya: daya jangkauan yang luas, serta
tampilan dalam bentuk audio dan visual. Dalam hal ini tahap awal yang dlharapkan
terbentuk pada diri audiens sasaran adalah adanya respon kognitif, yakni awareness dan
knowledge (berdasarkan model hierarchy of effects).
Melihat hal tersebut di atas, penulis ingin melihat dampak komunikasi yang
telah dilakukan perusahaan pada benak audiens sasaran. Mula-mula penulis melakukan
wawancara langsung dengan pihak manajemen Sampoerna A-Mild dan Account Executive
biro iklan yang bersangkutan. Kemudian penulis menyebarkan kuesioner kepada sejumlah
mahasiswa Unpar Bandung, yang dalam hal ini dianggap memiliki karakteristik yang sama
dengan karakteristik target audiens. Data yang terkumpul selanjutnya diolah baik secara
kualitatif maupun kuantitatif. Pengolahan data secara kualitatif menggunakan tabel distribusi
frekuensi, sedangkan pengolahan data secara kuantitatif memakai alat bantu statistlk, yakni
uji korelasi Rank Spearman, uji signifikansi t, dan koefisien determinasi.
Melalui data pada tabel-tabel distribusi frekuensi dapat kita lihat bahwa
sebagian besar responden menyatakan ketertarikannya terhadap tayangan iklan rokok
Sampoerna A-Mild di televisi. Di samping itu, secara umum iklan tersebut juga telah mampu
menanamkan ingatan serta informasl yang cukup kepada para responden.
Hasil penelitian yang diperoleh melalul uji korelasi Rank Spearman
memperlihatkan adanya hubungan yang positif namun bersifat rendah (moderatly low
association) antara tayangan iklan rokok Sampoema A-Mild di televisi baik terhadap
awareness maupun knowledge responden. Selanjutnya dengan uji signifikansi t, hipotesis
yang diajukan penulis dapat diterima, yakni: semakin baik kualitas tayangan iklan rokok
Sampoerna A-Mild di televisi, maka akan semakin baik pula tingkat awareness dan
knowledge responden terhadap produk tersebut. Perhitungan angka koefisien determinasi
ternyata memperlihatkan bahwa tayangan Iklan rokok Sampoerna A·Mild di televisi memliki
kontribusi dalam mempengaruhi perubahan pada awareness responden sebesar 17,64%,
dan perubahan pada knowlege responden sebesar 9,61%.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis ingin
memberikan saran kepada pihak pengiklan agar tetap mempertahankan kualitas dan
frekuensi penayangan iklan rokok Sampoerna A-Mild di televisi. Namun perlu diingat bahwa
iklan yang ditampilkan di samping harus mampu menarik perhatian, penyampaian makna
pesannya juga harus jelas dan mudah dimengerti oleh audiens.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2891 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ HAR a/03 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain