Computer File
Sikap, masa kerja dalam kaitannya dengan pemahaman budaya organisasi di Bank NISP Tbk, Tahun 2001/2002
Perkembangan sektor perbankan di Indonesia dewasa ini semakin disorot.
Hal ini karena sektor perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam pemulihan
perekonomian nasional yang sedang dilanda krisis. Sektor perbankan menjadi barometer
apakah perekonomian suatu negara stabil atau tidak, karena itu sektor perbankan menjadi
prioritas utarna untuk dibenahi. Hal ini terlihat dengan adanya restrukturisasi besar-besaran
dalam sistem perbankan di Indonesia. Persaingan dalam sektor perbankan juga semakin
tajam dan lebih bervariasi. Untuk dapat bertahan dan terus berkembang, suatu bank hams
dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimilikinya khususnya sumber daya
manusia sehingga tujuannya dapat tercapai. Selain sumber daya manusia yang berkualitas,
bank tersebut mempunyai sesuatu yang dapat 'merekatkan' perilaku antar individu, yaitu
budaya organisasi.
Budaya organisasi pada hakekatnya adalah suatu sistem nilai, kepercayaan
dan kebiasaan di dalam suatu organisasi yang membedakan suatu organisasi dengan
organisasi lainnya dan dimiliki secara bersarna oleh anggota organisasi di mana dalam proses
selanjutnya akan mempengaruhi sikap karyawannya Maka dari itu, amatlah penting bagi
organisasi untuk mengevaluasi kembali apakah budaya organisasi yang dimilikinya telah
mempengaruhi sikap karyawannya sehingga dapat ikut mewujudkan efektivitas
organisasinya. Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang budaya organisasi, khususnya menyangkut hubungan antara masa kerja
karyawan dengan pemahaman budaya organisasi.
Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian adalah metode
penelitian survey. Dari analisis terhadap kuesioner yang dibagikan, maka nilai hudaya
organisasi yang mempunyai pengaruh paling kuat adalah budaya profesionalisme, budaya
orientasi nasabah, diikuti oleh budaya inovatif, budaya kepedulian sosial dan terakhir adalah
budaya kekeluargaan. Dan setelah melakukan perhitungan koefisien korelasi Jaspen,
diperoleh nilai + 0,7664. Nilai tersebut menunjukkan hubungan yang kuat antara masa kerja
karyawan dan pemahaman budaya organisasi, dan nilai positif menunjukkan bahwa semakin
lama masa kerja seorang kqawan maka ia akan lebih memahami budaya organisasinya
Dengan menggunakan determinasi M^2 maka diperoleh hasil sebesar 0,735. Hal ini berarti
73,5% peningkatan pemahaman budaya organisasi dipengaruhi oleh masa keja karyawan
sedangkan sisanya sebesar 26,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dalam hal ini faktor-faktor
lain tersebut tidak diteliti.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2916 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ LAW s/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain