Computer File
Penggunaan analisa biaya volume laba untuk melihat pengaruh pemanfaatan kapasitas terhadap laba pada perusahaan garment PT.O
Menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha,
perusahaan selalu dituntut untuk membuat perencanaan yang matang dalam segala hal,
terutama yang berhubungan langsung dengan masalah lab. Dalam usahanya untuk
memperoleh laba, perusahaan membutuhkan suatu alat perencanaan yang dapat dipakai
sebagai pedoman dalam melaksanakan operasinya sehingga dapat diketahui faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap pencapaian laba tersebut. Salah satu analisa yang dapat
membantu perusahaan untuk mengetahui tingkat laba yang diperoleh perusahaan
tersebut adalah analisa biaya volume laba (cost volume profit analpis)
Dengan analisa biaya volume laba, perusahaan dapat menentukan
pemanfaatan kapasitasnya agar perusahaan dapat memperoleh laba yang optimal.
Analisa ini juga dapat membantu pihak manajemen untuk menganalisa dan melihat
pengaruh dari volume produksi terhadap biaya dan laba yang dipemleh perusahaan. Yang
menjadi dasar dalam penetapan volume produki adalah volume penjualan. Jika volume
produksi perusahaan terlalu kecil maka akan mengurangi keuntungan, karena perusahaan
tidak bekeia dengan kapasitas yang optimal sehingga mempertinggi biaya produksi per
unit. Sebaliknya jika perusahaan bekerja dengan kapasitas yang ada secara optimal maka
biaya produki per unitnya akan menurun karena ada beban biaya tetap yang menurun
sehingga laba yang diperoleh perusahaan pun akan meningkat.
Objek penelitian dalam skripsi ini adalah PT.0 yaitu perusahaan swasta
yang bergerak dalam bidang garmen yang menghasikan produk berupa blus, celana
panjang, gaun, dan rok. Pada saat ini perusahaan belum memanfaatkan kapasitasnya
secara maksimal. Hal ini dapat diketahui dengan melihat volume produksi tahun 1998
sebesar 204015 unit, volume produksi tahun 1999 sebesar 244590 unit, dan volume
produksi tahun 2000 sebesar 255283 unit. Sedangkan kapasitas maksimumnya adalah
sebesar 337332 unit. Pada skripsi ini penulis mencoba menghitung perkiraan laba yang
didapat pada tahun 2001, apabila memproduksi sesuai perkiraan permintaan. Penulis juga
menghitung BEP, margin of Safety (MOS), dan pemanfaatan kapasitas pada jumlah
produksi tersebut.
Dari perhitungan, didapat hasil bahwa pada tahun 2001, perusahaan akan
memperoleh l a b sebesar Rp 1.735.628.841 atau pada pemanfaatan kapasitas sebesar
76,51% dari kapasitas maksimum (dengan 1 shift atau 8 jam kerja). Apabila perusahaan
meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 90% maka perldraaan laba yang dapat
dicapai perusahaan adalah sebesar Rp 2.229.092.413 (meningkat 28,43%). Dan jika
perusahaan beroperasi padda kapasitas maksimum atau kapasitas produksi sebesar 100%
maka laba yang diperkirakan akan dicapai perusahaan adalah sebesar Rp 2.594.938.757
(meningkat 16,41% dan kapasitas 90%).
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada bab empat,
maka penulis menyimpulkan bahwa pada kapasitas maksimum atau kapasitas produksi
sebesar 100% perusahaan akan memperoleh laba yang lebih besar. Dengan demikian,
penulis mengajukan saran yaitu hendaknya perusahaan melakukan analisis biaya volume
laba dalam merencanakan kapasitasnya, agar dapat diketahui pemanfaatan kapasitas
yang dapat mengoptimalkan lab. Perusahaan juga diharapkan dapat meningkatkan
volume penjualannya, agar perusahaan dapat memanfaatkan kapasitasnya dengan
optimal, karena pemanfaatan kapasitas secara optimal akan mengakibatkan pencapaian
laba yang optimal pula.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2993 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ WEN p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain