Computer File
Analisis mengenai karakteristik pekerjaan dan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan bagian operasional di departemen produksi CV.X, Cimahi
Manusia sebagai salah satu unsur dalam penggerak roda perusahaan merupakan
suatu elemen yang harus diperhatikan. Ketika seorang individu bergabung ke dalam
organisasi atau perusahaan, ia membawa sejumlah keinginan, kebutuhan, hasrat, dan
pengalaman masa lalu yang terkristalisasi membentuk suatu harapan kerja. Pada intinya
setiap manusia ingin mendapatkan kepuasan dalam melakukan pekerjaannya, walau pada
kenyataannya tingkat kepuasan kerja itu sangat beragam bagi setiap individu. Dalam
penelitian ini penulis mencoba untuk meneliti seberapa besar pengaruh karakteristik
terhadap kepuasan kerja karyawan.
Kepuasan kerja didefinisikan sebagai perasaan karyawan tentang menyenangkan
atau tidaknya pekerjaan mereka. Individu akan mencurahkan tenaga dan loyalitasnya bagi
perusahaan bila kebutuhan mereka dalam segi ekonomi (seperti : upah, waktu kerja dan
kondisi kerja) dan segi psikologi (seperti : rasa aman, mendapat perlakuan sebagai manusia,
penghargaan dan kesempatan untuk berkembang) terpenuhi dalam pekerjaan mereka.
Individu yang puas dengan pekerjaan mereka, maka ia akan memandang positif pekerjaan
mereka. Karyawan cenderung memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja. Sebaliknya
ketidakpuasan kerja akan mengakibatkan tingginya tingkat turn over, absensi, pemogokkan
dan tindakan-tindakan yang merugikan perusahaan.
Objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah salah satu level pekerja di
Departemen Produksi CV. X yakni level karyawan bagian operasional. Level ini berpopulasi
sebanyak 122 orang, penulis mengambil sampel secara acak untuk penelitian ini sebanyak
55 orang. Ada pun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Dimulai
dengan pengumpulan data, penginterprestasian, penganalisisan data, penarikan kesimpulan
dan saran dari pembahasan yang dilakukan.
Berdasarkan analisis kualitatif yang dilakukan, maka karakteristik pekerjaan di level
karyawan bagian operasional adalah bahwa : variasi keterampilan terbatas, identitas tugas
rendah, signifikansi tugas tinggi, otonomi rendah, dan umpan balik pekerjaan tinggi. Penulis
memperoleh informasi bahwa sebagian besar karyawan merasa kurang puas dengan
pekerjaannya. Sebagian besar dari mereka merasa bosan dan kurang bersemangat dalam
bekerja. Sehingga pada penelitian ini penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor variasi
keterampilan, identitas tugas dan otonomi merupakan fakktor-faktor yang menimbulkan
ketidakpuasan kerja, sedangkan faktor signifikansi tugas dan umpan balik pekerjaan
merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan kerja. Berdasarkan analisis
kuantitatif dengan menggunakan koefisien Korelasi Pearson untuk mengukur tingkat
hubungan antara karakteristik pekerjaan dan kepuasan kerja karyawan diperoleh r = +0,831
yang berarti bahwa hubungan antara keduanya kuat, yakni semakin rendah karakteristik
pekerjaan maka tingkat kepuasan kerja karyawan pun semakin rendah. Dengan
menggunakan rumus koefisien Determinasi, diperoleh persentase kontribusi pengaruh
karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar 69.06%. Ini berarti
karakteristik pekerjaan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan sebesar 69,06%,
sedangkan selisihnya sebesar 30,94% merupakan kontribusi pengaruh faktor-faktor lain
yang tidak termasuk dalam penelitian ini, seperti : upah, program kesejahteraan karyawan,
lingkungan kerja,dll.
Berdasarkan penelitian ini, penulis menyarankan perusahaan untuk
memperhatikan faktor-faktor karakteristik pekerjaan mengingat terdapat hubungan yang kuat
antara karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan.Hendaknya perusahaan
dapat meningkatkan faktor-faktor yang masih kurang dan mempertahankan faktor-faktor
yang telah baik. Penulis menyarankan perusahaan dapat melakukan job rotation untuk
meningkatkan variasi tugas dan identitas tugas. Sedangkan untuk meningkatkan kepuasan
karyawan dari segi otonomi, perusahaan dapat memberikan kesempatan kepada karyawan
untuk mengeluarkan pendapat, ide-ide, saran, sehingga karyawan merasa dirinya dilibatkan
dalam pengambilan keputusan dan merasa lebih dihargai. Sementara itu perusahaan juga
perlu mengevaluasi komunikasi yang terjalin selama ini antara atasan dan bawahan. Adanya
suatu jalur komunikasi yang efektif, akan menciptakan suatu suasana kerja yang nyaman
dan karyawan merasa puas karena mendapatkan umpan balik dari pekerjaannya memadai.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2999 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ KAS a/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain