Computer File
Tinjauan penetapan harga jual dengan menggunakan analisis breakeven point pada PT. Pro-Mitra Integrasi
Salah satu teknologi informasi yang banyak digunakan oleh perusahaan, adalah teknologi
informasi yang digunakan dalam software komputer. Saat ini di Indonesia banyak sekali tumbuh
perusahaan yang bergerak dalam usaha komputer, baik penjualan perangkat keras (hardware) dan
lunak (software) dan jasa layanan service. Hal ini menimbulkan persaingan dengan sesama
perusahaan yang bergerak dalam usaha sejenis dalam menarik konsumen.
Objek penelitian yang penulis lakukan adalah pada PT. Pro-Mitra Integrasi Jl. Jenderal
Sudirman Jakarta. Perusahaan didirikan pada bulan Agustus tahun 2000. PT. Pro-Mitra Integrasi
merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam usaha jasa pembuatan software komputer
untuk berbagai keperluan pekerjaan suatu perusahaan, meliputi software untuk berbagai sistem
informasi (penjualan, kas, persediaan).
Penelitian yang penulis lakukan difokuskan pada penetapan harga jual software. Pembahasan
dimulai dengan mengelompokkan biaya berdasarkan hubungannya dengan kegiatan pembuatan
software menjadi biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariabel. Komponen biaya yang
dipergunakan untuk menentukan titik breakeven adalah biaya tetap dan biaya variabel saja. Oleh
karena itu, biaya semivariabel harus dipecah atau dipisahkan dulu menjadi biaya tetap dan biaya
variabel. Metode yang dipakai untuk memisahkan biaya semivariabel ke dalam biaya tetap dan biaya
variabel adalah least square method, dimana dengan metode ini nantinya biaya hanya akan terdiri dari
biaya tetap dan variabel saja dan juga akan diperoleh sebuah persamaan yang dapat digunakan untuk
menghitung total biaya yang timbul untuk tiap jam proyek software.
Langkah pertama dalam penelitian ini adalah mencari besarnya total jam yang dikeluarkan
untuk mengerjakan suatu software dari tahap pemesanan sampai dengan pemasangan pada instalasi
komputer perusahaan pemesan. Dalam hal ini termasuk total jam lembur. Total jam (Q*) untuk
mengerjakan suatu proyek software adalah total jam ditambah total lembur dikalikan dengan
banyaknya tenaga kerja yang terlibat dalam pengerjaan proyek software tersebut. Selanjutnya biaya-biaya
tersebut dimasukkan ke dalam rumus dengan menggunakan analisis BEP. Dari harga tersebut,
dapat diketahui harga jual perjam yang harus ditetapkan pada tingkat BEP. Cara tersebut dapat
digunakan juga untuk mencari harga jual untuk mencapai operating profit margin minimumnya,
mencari harga jual BEP dan harga jual untuk mencapai operating profit margin minimumnya jika
terjadi efisiensi biaya pada salah satu biayanya.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, walaupun harga jual yang ditentukan perusahaan sudah
di atas harga BEP (pendapatan=biaya) tetapi dapat diketahui bahwa harga jual belum mencapai
operating profit margin minimumnya, sedangkan jika terjadi efisiensi biaya sebesar 10% pada biaya
perjamuannya, harga jual perusahaan juga masih di bawah harga jual BEP untuk mencapai operating
profit margin minimumnya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan saran pada perusahaan
untuk menggunakan analisis breakeven point sebagai pedoman untuk menentukan harga jual software
agar tidak rugi bahkan dapat menjadi pedoman dalam menentukan besarnya harga jual agar
mendapatkan profit. Selain itu, agar perusahaan mendapatkan profit lebih besar dengan hasil
penjualan yang kurang lebih sama, sebaiknya perusahaan melakukan efisiensi biaya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3116 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ ALI t/03 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain