Computer File

Pengaruh komposisi bed occupancy rate terhadap laba operasional suatu studi di Rumah Sakit Kebonjati, Bandung

Rumah sakit merupakan salah satu bentuk organisasi nirlaba, Karakteristik
organisasi nirlaba adalah tidak bertujuan untuk memaksimumkan kekayaan individual
pemilik atau sekelompok pemegang saham tertentu.
Di dalam pengelolaan rumah sakit, tingkat hunian kamar(Bed Occupancy Rate)
selalu menjadi perhatian utama pihak manajemen rumah sakit karena salah satu sumber
laba operasional terbesar rumah sakit berasal dan hunian kamar. Namun seringkali pihak
rumah sakit hanya memperhatikan tingkat hunian kamar secara keseluruhan. Mereka
kurang memperhatikan komposisi tingkat hunian antar kelas yang berbeda - beda dari
tahun ke tahun, meskipun sebenarnya komposisi tingkat hunian antar kelas tersebut turut
mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh rumah sakit. Oleh karena itu, penulis tertarik
untuk menyusun skripsi mengenai pengaruh komposisi Bed Occupancy Rate terhadap
laba operasional.
Laba hunian kamar merupakan hasil pengurangan pendapatan hunian kamar dengan
biaya yang terkait dengan hunian kamar. Perbedaan tarif dan biaya antar kelas kamar
menimbulkan perbedaan laba yang diperoleh rumah sakit dari masing - masing kelas.
Karena adanya perbedaan laba antar keIas, maka laba hunian kamar dipengaruhi
komposisi tingkat hunian kamarnya. Laba operasional terbesar rumah sakit berasal dari
hunian kamar, dimana besar kecilnya laba hunian kamar dipengaruhi oleh komposisi
tingkat hunian kamarnya, sehingga besar kecilnya laba operasional sangat dipengaruhi
oleh komposisi tingkat hunian kamarnya.
Penelitian dilakukan pada Rumah Sakit Kebonjati yang berlokasi di Jalan Kebonjati
Bandung. Agar pengaruh komposisi Bed Occupancy Rate terhadap laba operasional
Rumah Sakit Kebonjati dapat diketahui maka diperlukan data Bed Occupancy Rate dan
data rugi laba operasional. Data rugi laba operasional tersebut dipisahkan menjadi
komponen pendapatan operasional dan biaya operasional. Komponen pendapatan
operasional dipisahkan kembali menjadi komponen pendapatan hunian kamar dan
komponen pendapatan lainnya. Biaya operasional pun dipisahkan kembali menjadi
komponen biaya yang terkait dengan hunian kamar dan komponen biaya yang tidak
terkait dengan hunian kamar. Kemudian, komponen pendapatan dari hunian kamar
dikurangkan dengan komponen biaya yang terkait dengan hunian kamar sehingga laba
dari hunian kamar dapat diketahui. Setelah laba dari hunian kamar diketahui, kemudian
laba dari hunian kamar tersebut dibandingkan dengan data Bed Occupancy Rate tahun
yang sama. Laba dari hunian kamar tersebut juga dibandingkan dengan laba operasional
tahun yang sama ,sehingga pengaruh komposisi Bed Occupancy Rate terhadap laba
operasional dapat diketahui.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa laba yang diperoleh
Rumah Sakit Kebonjati dari masing - masing kelas kamar berbeda. Perbedaan tersebut
disebabkan adanya perbedaan tarif antar kelas, sementara biaya yang terkait dengan
masing - masing kelas relatif sama. Perbedaan laba antar kelas tersebut menyebabkan
peningkatan hunian kamar kelas satu akan meningkatkan laba dan hunian kamar lebih
besar dibandingkan peningkatan hunian kamar kelas dua dan tiga. Karena lebih dan 89 %
laba operasional Rumah Sakit Kebonjati merupakan laba dari hunian kamar, maka
peningkatan hunian kamar kelas satu tersebut akan meningkatkan laba operasional
Rwnah Sakit Kebonjati lebih besar dibandingkan peningkatan hunian kaniar kelas dua
dan tiga.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa komposisi Bed Occupancy Rate
mempengaruhi laba operasional Rumah Sakit Kebonjati.
Pihak Rumah Sakit Kebonjati seharusnya tidak hanya berfokus pada peningkatan
Bed Occuppancy Rate keseluruhan kamar, tetapi juga memperhatikan BOR masing masing
kelaS kamar sehingga tindakan - tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan
Bed Occupancy Rate tersebut dapat direncanakan dengan lebih baik.

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

No. Panggil

MANAJ CAH p/02

Penerbit

Bandung : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi - UNPAR., 2002

Deskripsi Fisik

ix, 60 p. : il. ; 30 cm

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

MANAJ

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

-

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

Yulius Cahyadi

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar