Computer File
Analisis mengenai sistem kompensasi dan hubungannya dengan motivasi kerja pegawai sebuah studi di PD. Berkat, Bandung
Sumber daya manusia merupakan asset yang sangat penting karena memiliki
peranan yang cukup besar dalam usaha untuk mencapai tujuan dan perkembangan suatu
perusahaan. Mengingat pentingnya peranan sumber daya manusia ini, maka perusahaan
perlu mengelolanya dengan baik karena semua perusahaan harus beroperasi dengan dan
melalui manusia. Perlu diingat juga pentingnya hubungan timbal balik antara perusahaan
dan para pegawainya, dimana para pegawainya harus memberikan kontribusi yang baik
bagi perusahaan dan perusahaan harus memberikan kompensasi yang sesuai dengan
kontribusi yang telah diberikan oleh para pegawainya. Kompensasi merupakan alat yang
sangat penting untuk merangsang dan meningkatkan perilaku yang baik serta motivasi
dalam bekerja, oleh karena itu masalah yang akan diteliti adalah bagaimana pelaksanaan sistem kompensasi yang dijalankan dan hubungannya dengan motivasi kerja pegawai di PD. Berkat.
Yang menjadikan dasar pemikiran dalam menyelesaikan masalah adalah suatu
model motivasi yang dikemukakan oleh John W. Newstrom dan Keith Davis dimana
kebutuhan menggerakkan seseorang untuk berusaha dan menghasilkan sesuatu, dimana
kebutuhannya dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada, usaha- usaha yang ia lakukan
dipengaruhi oleh kesempatan, tujuan dan insentif yang ada, serta hasil dipengaruhi oleh
kemampuannya dalam bekerja. Dengan hasil yang telah ia berikan, ia mengharapkan dapat
memperoleh imbalan yang sesuai dengan kontribusi yang telah diberikan sehingga dapat
tercapai kepuasan dan motivasi yang tinggi dalam bekerja.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan uji korelasi atau hubungan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan pihak perusahaan serta mengajukan kuesioner kepada para pegawai yang bekerja. Populasi pegawal di PD. Berkat adalah sebanyak 13 orang (tidak menggunakan sampel). Setiap alternatif jawaban yang ada dalam setiap pertanyaan pada kuesioner diberi bobot menurut
skala likert. Setelah hasil jawaban kuestioner terkumpul, maka dilakukan pengolahan data
secara kuantitatif, yaitu dengan menjumlahkan setiap alternatif jawaban untuk dihitung
persentasenya, kemudian dianalisa dan dltarik kesimpulan. Selanjutnya untuk mengukur
kuatnya hubungan antara variabel persepsi pegawai terhadap sistem kompensasi dengan
variabel motivasi kerja pegawai digunakan Korelasi Rank Spearman, kemudian untuk
menghitung seberapa besar perubahan tingkat kompensasi yang mampu menjelaskan
perubahan motivasi kerja pegawai di PD. Berkat, maka dilakukan perhitungan koefisien
determinasi.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, sistem kompensasi yang dijalankan oleh PD.
Berkat adalah kompensasi yang bersifat finansial, yaitu kompnesasi langsung dan
kompensasl tidak langsung. Mengenai persepsi pegawai terhadap sistem kompensasi yang
dijalankan, sebagian besar memperoleh tanggapan yang negatif (-) dari para pegawainya.
Kuatnya hubungan antara variabel sistem kompensasi dengan motivasi kerja pegawai
adalah sebesar + 0,748. Tanda (+) menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki
hubungan yang searah dan cukup kuat. Selain itu besarnya koefisien determinasi untuk
menghitung seberapa besar perubahan tingkat kompensasi yang mampu menjelaskan
perubahan motivasi kerja pegawai di PD. Berkat, adalah sebesar 55,95 %. Oleh karena itu,
penting sekali bagi perusahaan untuk mengevaluasi secara terus-menerus terhadap sistem kompensasi yang dijalankan, untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi.
Keadilan, kelayakan, dan kewajaran pun patut diperhatikan, serta tingkatkan perhatian
pimpinan kepada bawahannya sehingga bawahan atau pegawainya merasa bahwa pimpinan peduli dan memperhatikan mereka.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3179 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ ERV a/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain