Computer File
Studi kelayakan proyek Taman Tegallega berdasarkan sistem kontrak tipe BOT
Kota Bandung merupakan salah satu kota yang pemah dirancang sebagai tuinstad
(kota taman), memiliki banyak taman dengan bentuk yang beragam dan umur
yang sudah cukup tua. Tetapi seperti yang dapat kita lihat, taman-taman di kota
Bandung relatif tidak terurus sehingga cenderung terlihat kumuh. Belem lagi
dengan berbagai permasalahannya seperti adanya kegiatan prostitusi di malam
hari dan sebagainya. Ada pun salah satu taman di kota Bandung yang menjadi
subjek penelitian penulis adalah taman Tegallega.
Taman Tegallega merupakan salah satu taman kota terluas dengan
berbagai permasalahan yang dihadapi seperti terpakainya sebagian besar lahannya
oleh PKL sehingga terlihat kumuh, kegiatan prostitusi di malam hari, dan
sebagainya. Dengan kondisi demikian, tidaklah heran jika masyarakat menuntut
pemerintah agar dapat mengembalikan taman Tegallega sesuai dengan fungsinya
yaitu taman kota dan juga paru-paru kota. Dan seperti yang kita ketahui bahwa
salah satu langkah yang diambil pemerintah adalah menertibkan (merelokasi)
PKL ke tempat-tempat lain yang kurang/tidak disukai oleh PKL dan
merehabilitasi taman Tegallega agar kembali ke fungsinya semula.
Dari sini penulis melihat adanya suatu ketidak harmonisan antara
pemerintah kota, PKL, dan masyarakat. Kemudian penulis mencoba untuk
mengemukakan ide yang melibatkan pihak lain yaitu pihak pebisnis untuk
menciptakan suatu win-win solution bagi semua pihak. Berdasarkan wawancara
dengan bagian perencanaan. Dinas Pertamanan dan Pemakaman, penulis
mengetahui bahwa pemkot sangat terbuka dengan adanya pihak lain / swasta
dalam rehabilitasi taman Tegallega. Dengan demikian, penulis melihat adanya
suatu peluang investasi yang bisa menguntungkan bagi investor tetapi juga
diharapkan bisa memuaskan semua pihak.
Ada pun peluang investasi tersebut adalah membuka area sebagai suatu
pusat kegiatan ekonomi dengan memanfaatkan sebagian lahan taman tanpa
merubah fungsi dari taman Tegallega. Dan yang diperbolehkan untuk mengisi
area tersebut adalah sebagian dari PKL seperti yang disebutkan di atas. Jadi
kerangka pemikirannya adalah jika ada investor yang ingin membantu pemkot
dalam rehabilitasi taman, tentu ada suatu timbal balikbagi investor dan penulis
menyarankan agar pemkot memperbolehkan investor untuk melakukan usaha di
sebagian lahan taman Tegallega.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan suatu studi kelayakan dari sisi
investor. Ada pun metodologi penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan
melakukan suatu metode simulasi dari unsur pembagian hasil berdasarkan sistem
kontrak BOT dan biaya modal agar proyek tersebut feasible, serta penggunaan
teknik-teknik penganggaran modal.
Dan hasil studi yang diperoleh adalah sebagai berikut : Agar proyek
tersebut feasible, maka pembagian hasil minimum adalah 80:20 (investor 80%
pemkot 20%) untuk mencapai biaya modal sebesar 7% (dengan premi risiko 1%);
periode pengembalian 10 tahun (lebih singkat dari yang diperkirakan, 15 tahun);
Nilai bersih sekarang positif (sebesar Rp 152.197.567); Tingkat pengembalian
internal sebesar 7,39 %; dan Indeks laba sebesar 1,03.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3214 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ TAU s/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain