Computer File
Peranan capital budgeting dalam membantu pembuatan keputusan ekspansi pabrik kancing LIA
Keadaan negara Indonesia yang masih labil membuat para investor ragu
untuk menginvestasikan dana yang mereka miliki. Oleh karena itu, setiap rencana investasi
yang akan dilakukan harus dianalisa secara hati-hati agar tidak menimbulkan kerugian di
masa yang akan datang. Umumnya dana yang diperlukan untuk investasi sangat besar,
seperti dana yang dibutuhkan pabrik kancing LlA untuk membeli mesin-mesin pembuat
kancing yang baru agar output perusahaan bisa ditingkatkan. Dalam membeli mesin-mesin
tersebut, pemilik mempunyai dua alternatif pembelian mesin. Alternatif pertama yaitu
membeli kelompok mesin (tutup kancing, soko, eyelet, pembuat soko goyang, pembuat
kancing goyang, rifet, dan paku kancing), dimana mesin penggabung tutup kancing dan soko
goyang dilakukan dengan otomatis. Alternatif kedua yaitu membeli mesin-mesin yang sama,
hanya saja mesin penggabung tutup kancing dan soko goyang dikerjakan secara manual.
Dalam menetukan pilihan alternatif, digunakan pendekatan capital budgeting. Lalu alternatif
yang dipilih akan dilakukan analisa sensitivitas dalam keadaan pesimis dan optimis.
Teknik capital budgeting yang digunakan penulis adalah paybackperiod, net
present value (NPV), internal rate of return (IRR), dan profitability index (PI). Payback
period adalah waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi awal yang dihitung
dari aliran kas bersih. Pada NPV dan PI, digunakan tingkat diskonto yang sama dengan biaya
modal perusahaan yaitu sebesar 12%. NPV dihitung dengan cara mendiskontokan aliran kas
yang akan diterima perusahaan dimasa yang akan datang kemudian dikurangi dengan
investasi awal. IRR adalah tingkat diskonto yang membuat aliran kas yang didiskontokan
pada tingkat diskonto tersebut sama dengan investasi awal. Sedangkan PI dihitung dengan
membagi aliran kas bersih yang didiskontokan dengan investasi awal. Cara menilai apakah
proyek layak untuk dijalankan, yaitu melihat hasil perhitungan teknik capital budgeting. Jika
payback period lebih singkat daripada waktu yang ditentukan perusahaan, NPV>O,
IRR>biaya modal perusahaan dan PI>1, maka proyek tersebut layak untuk dijalankan. Ada
beberapa teknik peramalan permintaan, seperti persamaan linier, moving average dan
exponential smoothing. Penulis memilih menggunakan double exponential smoothing,
karena menghasilkan mean squared error dan mean absolute percentage error yang terkecil.
Setelah dianalisa menggunakan teknik capital budgeting, digunakan analisa skenario, yaitu
pendekatan perilaku yang ruang lingkupnya luas, digunakan untuk mengevaluasi berbagai
hasil dari penerimaan perusahaan.
Metode penelitian dalam pengumpulan data adalah observasi langsung,
wawancara dan juga mengumpulkan data tertulis perusahaan.
Dengan menggunakan teknik capital budgeting, diperoleh hasil:
| Alternatif 1 | Alternatif 2
-----------------------------------------------------------------------
Payback Period | 1 tahun 257 hari | 1 tahun 258 hari
NPV 12% | Rp. 2.549.593.627 | Rp. 2.378.434.588
IRR | 78,39% | 77,83%
PI | 4,273 | 4,171
-----------------------------------------------------------------------
Hasil perhitungan menunjukkan kedua alternatif layak untuk dijalakan. Alternatif satu lebih
baik sehingga alternatif satu yang dipilih. Analisa sensitivitas alternatif 1 adalah :
| Pesimistik | Optimistik
-----------------------------------------------------------------------
Payback Period | 3 tahun 63 hari | 1 tahun 194 hari
NPV 12% | Rp. 810.217.500 | Rp. 2.653.798.308
IRR | 33,59% | 86,58%
PI | 1,94 | 4,533
-----------------------------------------------------------------------
Untuk keadaan pesimis dan optimis, proyek layak untuk dijalankan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3270 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ CUN p/03 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain