Computer File
Analisis pengaruh pengisian lini produk berupa kue basah terhadap peningkatan penjualan Toko 201
Pasar saat ini tumbuh dengan kecepatan yang luar biasa. Banyak peluang bisnis yang
tercipta karena kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Oleh sebab itu banyak
bermunculan perusahaan-perusahaan baru sehingga pasar semakin diramaikan dengan
adanya persaingan yang kian ketat. Perusahaan yang tidak memiliki strategi yang baik akan
dengan cepat terlibas oleh pemain-pemain baru dalam dunia usaha ini dan perusahaannya
tidak akan dapat bertahan lama.
Toko-toko P&D yang selama ini didominasi oleh kalangan wiraswasta, kini banyak
dimasuki oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki brand yang cukup kuat, seperti
Alfamart, Circle K, Indomaret, dan toserba-toserba atau mini market lain yang menjual
barang-barang serupa tetapi dengan harga yang lebih murah karena memiliki jaringan yang
lebih kuat daripada toko-toko P&D biasa yang dikelola oleh perorangan. Apalagi strategi
perusahaan-perusahaan tersebut adalah membuka tokonya di tempat-tempat yang dekat
dengan kosumen. Secara tidak langsung hal tersebut merusak pasar toko P&D lokal yang
telah lama membuka usahanya di tempat tersebut karena konsumen lebih memilih
berbelanja di toserba atau mini market yang harganya lebih murah dari toko P&D. Jika toko
P&D lokal tidak memiliki strategi yang baik dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat
dengan toserba atau mini market yang semakin gencar menguasai pasar di daerah tersebut,
maka toko P&D tersebut tidak akan dapat bertahan lama di pasar, karena kebanyakan
konsumen akan pindah dan toko tersebut tidak akan laku lagi.
Toko 201 adalah sebuah toko P&D yang terletak di Kota Cimahi. Toko ini menjual
barang kebutuhan sehari-hari dan sudah berdiri cukup lama sehingga memiliki konsumen
tetap yang kebanyakan merupakan penghuni daerah tersebut. Dalam beberapa tahun
terakhir ini banyak bermunculan toserba dan mini market yang membuka usaha mereka di
daerah sekitar lokasi Toko 201 sehingga membuat beberapa konsumen Toko 201 pindah ke
toserba dan mini market tersebut.
Menurut Philip Kotler (Kotler, 2000 : 401) perusahaan memperpanjang lini produknya
dengan dua cara, yaitu dengan perentangan lini (line stretching) dan pengisian lini (line
filling). Line stretching muncul saat perusahaan memperpanjang lini produknya dari batas
yang sudah ada. Perusahaan dapat merentangkan lininya ke bawah (downmarket), ke atas
(upmarket), atau ke kedua arah (two way).
Tujuan perusahaan mempengaruhi panjang lini produk. Perusahaan yang mencari
market share dan market growth yang tinggi akan memilih lini yang lebih panjang.
Perusahaan yang mencari keuntungan besar akan memilih lini yang lebih pendek dengan
konsistensi pada barang-barang pilihan secara hati-hati.
Pemilik Toko 201 memutuskan untuk melakukan strategi pengisian lini (line filling)
dimana lini produk yang diisi adalah lini produk makanan dan minuman ringan berupa kue
basah. Pertimbangan ini dilakukan karena melihat penjualan Toko 201 yang turun, dan ada
peluang untuk memasuki pasar baru yang belum ada pesaingnya. Dari analisis yang
dilakukan oleh penulis, terbukti bahwa pengisian lini produk berupa kue basah pada Toko
201 menghasilkan peningkatan penjualan. Pada tahun 2002 dimana Toko 201 mulai menjual
kue basah, terjadi peningkatan penjualan sebesar 6.95% tetapi karena adanya inflasi yang
cukup tinggi pada tahun 2002 sebesar 9.62% maka pertumbuhan penjualan menjadi negatif.
Tetapi kue basah memberikan kontribusi positif terhadap penjualan, yaitu sebesar 6%. Pada
tahun 2003 terjadi peningkatan yang luar biasa pada penjualan kue basah sehingga
menghasilkan kontribusi sebesar 21% terhadap total penjualan Toko 201, dan pertumbuhan
penjualan meningkat sebesar 28.62% setelah dikurangi dengan inflasi. Pada tahun 2004
analisis yang dilakukan hanya sampai bulan Oktober, tetapi kontribusi kue basah tetap
meningkat terhadap total penjualan Toko 201, yaitu sebesar 23%. Pertumbuhan penjualan
menunjukkan angka yang negatif karena bulan November dan Desember belum terhitung
dalam analisis ini, dimana ada kemungkinan dalam bulan tersebut terjadi lonjakan yang
cukup tinggi dalam penjualan lini produk makanan dan minuman ringan serta kue basah
yang termasuk dalam lini produk tersebut karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri,
Natal, dan persiapan Tahun Baru.
Jadi, penulis dapat menyimpulkan bahwa strategi pengisian lini produk berupa kue
basah yang dilakukan oleh Toko 201 berhasil karena meningkatkan total penjualan Toko
201.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3343 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ ALE a/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain