Computer File
Pemeriksaan operasional atas fungsi produksi sebagai upaya mengurangi tingkat kecacatan produk : studi kasus pada PT. X - Bandung
Dalam dunia industri, keterpaduan yang baik antara semua kegiatan sangat
mempengaruhi keberhasilan dan pencapaian tujuan usaha. Jika salah satu kegiatan mempunyai
sistem kerja yang kurang baik maka akan mempengaruhi seluruh kegiatan yang lain dalam
perusahaan. Dalam perusahaan manufaktur, kelancaran aktivitas operasional didukung oleh
banyak fungsi. Salah satu fungsi yang penting dalam perusahaan manufaktur adalah fungsi
produksi. Tugasnya adalah untuk mengolah dan mengubah bahan baku (input) menjadi barang
jadi (output / hasil) yang siap dijual oleh perusahaan kepada konsumen. Kualitas output sangat
tergantung pada kinerja fungsi produksi, oleh karena itu pengelolaan fungsi produksi haruslah
seefektif dan seefisien mungkin.
PT. X merupakan perusahaan penanaman modal dalam negeri yang mengambil
bentuk proses perseroan terbatas dan bergerak di bidang garment rajutan (Flat Knitting
Factory). Produk yang dihasilkan berupa sweater yang ditujukan terutama untuk pasaran
di luar negeri. PT. X juga menggunakan jasa perusahaan-perusahaan kecil dalam
mengerjakan makloon untuk ekspor, khususnya untuk bagian rajut (knitting) dan
penyambungan (linking), sedangkan penyelesaian produk akhir (finishing) dikerjakan
oleh PT. X sendiri.
Penulisan skripsi ini didasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh dari hasil riset
atau penelitian secara ilmiah. Metode penelitian yang digunakan oleh metode analisa
deskriptif, yaitu metode yang memfokuskan pada pemeriksaan masalah aktual dengan berusaha
untuk mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data secara sistematis sehingga
memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai objek penelitian yang dipilih dan dapat
ditarik kesimpulan berserta rekomendasinya.
Kondisi perusahaan yang ditemukan penulis setelah dilakukan pemeriksaaan
adalah persentase kecacatan produk yang terjadi di PT. X selama bulan Januari sampai
Maret 2004 adalah sebesar 2.23 % dari total produksi. Kecacatan tersebut disebabkan
oleh faktor-faktor: Man → 1.3 1 %, Materials → 0.4 %, Machine → 0.2 %, Environment
→ 0.18 %, Method → 0.13 %. Perusahaan sendiri menetapkan persentase produk cacat
yang diijinkan adalah 1 % dari total produksi. Akibat yang ditimbulkan adalah
perusahaan mengalami kerugian baik dalam hal waktu maupun biaya untuk
memperbaiki produk-produk cacat tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian yang diiakukan oleh penulis, maka dapat ditarik
kesimpulan dan diberikan saran seperti tertulis pada Bab 5.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3501 | DIG - FE | Skripsi | AKUN MAR p/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain