Computer File
Pengaruh laba per saham dan dividen per saham terhadap harga pasar saham sebelum dan sesudah pemecahan saham : studi pada perusahaan-perusahaan yang melakukan pemecahan saham pada tahun 2001
Ada berbagai lahan investasi yang dapat dijadikan pilihan untuk berinvestasi, salah
satunya adalah dengan berinvestasi pada asset keuangan (Financial Assets), khususnya
pada instrument pasar modal (Capital Market Instrument) diantaranya adalah saham
preferen (Preferred Stock) dan saham biasa (Common Stock) atau yang biasa disebut
saham. Karena perdagangan di pasar modal lebih banyak memperdagangkan saham biasa,
maka penulis mencoba melakukan penelitian terhadap saham biasa tersebut, dimana saham
ini cenderung memiliki pergerakan harga yang berfluktuasi, sehingga menarik untuk diteliti.
Ketika harga saham dinilai terlalu tinggi oleh perusahaan yang bersangkutan maupun oleh
pasar, tak jarang perusahaan melakukan aksi korporat yaitu pemecahan saham (Stock Split),
dimana pemecahan saham ini bertujuan agar saham perusahaan menjadi lebih liquid untuk
diperdagangkan di lantai bursa. Sebagian besar pengguna laporan keuangan menganggap
bahwa laporan laba rugi (Income Statement) sebagai laporan yang memberikan informasi
yang lebih penting daripada neraca (Balance Sheet), karena dalam laporan laba rugi
terkandung laba perusahaan maupun dividen yang dibagikan perusahaan dalam satu
periode tertentu. Secara garis besar laporan laba rugi memberikan informasi mengenai
kinerja perusahaan selama periode tercakup. Hal ini penting untuk diketahui oleh investor,
salah satunya adalah agar investor dapat menentukan apakah ia layak untuk berinvestasi
pada saham perusahaan yang bersangkutan.
Dari informasi pada laporan laba rugi, laba perusahaan (EPS) dan dividen banyak
dipergunakan oleh investor sebagai bahan pertimbangannya untuk berinvestasi selain itu
pemecahan saham juga dapat mempengaruhi minat maupun daya beli investor terhadap
saham perusahaan. Faktor-faktor tersebut diatas dapat mempengaruhi keputusan investor
untuk berinvestasi pada saham perusahaan oleh karena itu penulis mencoba meneliti
bagaimana pengaruh laba per saham dan dividen per saham terhadap harga pasar saham
sebelum dan sesudah adanya pemecahan saham. Dalam hal ini penulis melihat bagaimana
pengaruh laba per saham dan dividen per saham terhadap harga pasar saharn, dan bukan
untuk memprediksinya.
Dengan menggunakan metode penelitian Deskriptif Analitis serta pengujian hipotesa
menggunakan bantuan software SPSS, dengan menekankan pada statistik koefisien korelasi
dan analisis regresi berganda yang dipergunakan saat penelitian mencakup dua variabel
independent atau lebih. Data-data dikumpulkan dari tujuh perusahaan yang melakukan
pemecahan saham satu saham dipecah lima selama tahun 2001.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dividen per saharn mempengaruhi harga pasar
saham secara sifnifikan sedangkan laba per saham tidak mempengaruhi harga pasar saham
secara signifikan baik sebelum maupun sesudah pemecahan saharn. Dalam hal ini penulis
berpendapat bahwa tujuan investor berinvestasi pada saham suatu perusahaan adalah
untuk mendapat keuntungan dari investasinya baik keuntungan yang berasal dari
pembagian dividen maupun keuntungan dari jual-beli saham. Laba per saham dan dividen
per saham memang dapat dijadikan tolak ukur untuk berinvestasi namun disamping itu
investor juga harus memperhatikan rasio-rasio keuangan, iklim politik dan perekonomian,
faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan, tingkat inflasi, kejadian-kejadian yang
mempengaruhi pasar modal dalam maupun luar negri, dan hal-hal lain sehingga informasi
yang diperoleh dapat lebih diandalkan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3536 | DIG - FE | Skripsi | AKUN FED p/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain