Computer File
Pemeriksaan operasional atas fungsi produksi dalam upaya menekan tingkat kecacatan produk : studi kasus pada Divisi UHT PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Co,Tbk, Bandung
Pada saat ini perekonomian negara kita diperhadapkan dengan semakin tingginya
tingkat persaingan antar negara. Perusahaan-perusahaan nasional harus dapat menghasilkan
produk-produk yang memiliki kelebihan baik dari segi harga maupun dari segi kualitas, agar
dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Karena setiap konsumen selalu
memilih produk yang menurut mereka paling dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Dalam industri manufaktur fungsi produksi memegang peranan sangat penting
dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaannya. Perusahaan selalu berusaha
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensinya agar kualitas produknya dapat selalu
dipertahankan. Hal ini memerlukan pengendalian dan pemeriksaan atas fungsi produksi.
Pemeriksaan operasional merupakan alat bantu untuk memberi penilaian tentang efektifitas
dan efisiensi perusahaan serta memberikan rekomendasi perbaikan untuk menanggulangi
masalah-masalah tersebut.
Penulis mengadakan penelitian pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Co.,
Tbk. yang merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industri makanan
dan minuman. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis.
Variabel yang digunakan adalah fungsi produksi dan produk cacat yang terjadi dalam
kegiatan produksi perusahaan. Pengumpulan data primer dilakukan melalui penelitian
lapangan yang meliputi observasi, wawancara dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan
pengumpulan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan atas literatur-literatur yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Tujuan dari pemeriksaan operasional dalam
penelitian ini adalah membantu manajemen dalam menilai dan mengevaluasi efektivitas dan
efisiensi kegiatan produksi perusahaan serta memberikan rekomendasi perbaikan yang
diperlukan.
Pada PT. Ultrajaya ini penulis menemukan bahwa jenis kecacatan yang sering terjadi
dalam kegiatan produksi adalah kemasan produk mengembung dan perubahan rasa produk
menjadi asam. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kecacataan produk adalah faktor
manusia, mesin, bahan baku, metode serta lingkungan. Dengan faktor manusia sebagai
penyebab terbesar terjadinya produk cacat yaitu 30% dari total kecacatan selama periode
Januari 2003 - Agustus 2003.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis memberikan rekomendasi dan tindakan
perbaikan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengatasi masalah yang terjadi,
sehingga tingkat kecacatan produk dapat ditekan sebesar 0.4% dan kecacatan produk yang
terjadi hanya sebesar 0.02% yaitu akibat adanya faktor bahan baku yang tidak dapat
dikendalikan oleh perusahaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3590 | DIG - FE | Skripsi | AKUN YEN p/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain