Computer File
Analisis biaya kualitas guna meningkatkan laba perusahaan melalui pemilihan program pengendalian kualitas : studi kasus di PT.X, Bandung
Kualitas merupakan salah satu dari key success factor yang dapat menciptakan
competitive advantage bagi perusahaan karena faktor ini sekaligus menjadi indikasi dari
kepuasan pelanggan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan dengan
kebutuhannya
Penelitian ini disusun dengan mempertimbangkan masalah kualitas yang
sifatnya semakin penting di tengah persaingan dunia bisnis sehingga sebagai perusahaan
yang akan terus mempertahankan eksistensinya dalam persaingan keunggulan kompetitif
ini harus dimiliki. Peningkatan laba dan penekanan biaya operasi perusahaan tetap menjadi
sasaran utama perusahaan yang bertujuan mencari laba, dengan melakukan program
pengendalian kualitas yang memadai hal itu bukanlah hal yang sulit. Pengendalian kualitas
sendiri merupakan terapan dari aktivitas dan teknik manajemen untuk menciptakan
perbaikan performansi terhadap hasil kerja perusahaan sendiri. Program perbaikan ini
meliputi seluruh proses dan terkait langsung pada seluruh faktor produksi seperti alam ,
manusia, modal, dan teknologi. Ketimpangan pada salah satu faktor ini mengakibatkan
usaha pengendalian kualitas yang dilakukan tidak mencapai hasil yang maksimal.
PT. X adalah salah satu perusahaan pelopor tekstil di Bandung yang
melayani pasar dalam dan luar negeri. Masalah kualitas telah menjadi agenda kerja
perusahaan sejak dahulu. Proses produksi dalam PT. X juga telah mendapatkan sertifIkasi
ISO 9001 yang menandakan kualitas menduduki posisi utama. Dalam melakukan
penelitian di PT.X penulis melakukan metode penelitian deskriptif analisis dengan
menggunakan studi literatur dan studi lapangan untuk menunjang keobjektifan penelitian.
Hasil penelitian yang dilakukan penulis menyebutkan bahwa PT.X
mengalami masalah kualitas yang cukup siginifikan yaitu sebesar 27.98% dari produk
yang dihasilkan adalah produk cacat, dan masalah ini ditimbulkan oleh bagian pencelupan
(dyeing). Dengan adanya produk cacat, akan timbul biaya retur, proses ulang, atau bahkan
potongan penjualan atas produk yang tidak sesuai dengan spesifIkasi. Jenis kecacatan
produk ini disebabkan oleh tujuh faktor yaitu: warna tidak sesuai, warna belang, kotor,
putus lusi, putus pakan, dan warna menggumpal. Penulis menggunakan bantuan diagram
sebab akibat untuk menganalisa sebab mayor dan sebab minor dari setiap kecacatan dan
menemukan faktor utama kecacatan adalah warna yang belang yaitu sebesar 25 % dan
menemukan dua faktor utama penyebabnya yaitu 31% dari kegagalan disebabkan oleh
faktor manusia dan 25 % dari faktor kegagalan disebabkan oleh lingkungan. Penulis juga
melakukan analisis terhadap biaya kualitas dan membantu pemilihan alternatif usulan
perbaikan. Perbaikan yang diusulkan ini diproyeksikan menggunakan aliran kas bersih,
perhitungan Nilai Bersih Sekarang (NBS) dan estimasi periode pengembalian. Dengan
memperhatikan besar investasi awal yang harus dikeluarkan yaitu sebesar
Rp 16,225,000.00 dalam bentuk pelatihan karyawan kepada operator, tenaga umum dan
tekinisi serta sebesar Rp 5,250,000.00 untuk pembelian tambahan lampu serta ex-haust
guna menunjang alternatif perbaikan kualitas. Investasi yang dilakukan ini akan
menyebabkan penjualan perusahaan meningkat sebesar 10% tiap bulannya sekaligus
investasi ini juga menimbulkan biaya tambahan berupa biaya listrik dan biaya penyusutan
dari ex-haust yang terdepresiasi dalam umur ekonomis 5 tahun. Setelah dilakukan
penghitungan terhadap biaya-biaya dan kenaikan pendapatan yang relevan, perusahaan
akan dapat mencapai tingkat pengembalian dalam waktu 6 bulan 9 hari sesuai dengan
tetapan periode pengembalian yang disetujui oleh perusahaan, maka program perbaikan
kualitas ini dapat diterima.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3674 | DIG - FE | Skripsi | AKUN VAL a/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain