Computer File
Peranan pemeriksaan operasional atas fungsi produksi untuk menekan tingkat kecacatan produk : studi kasus pada PT.JCA - Moh.Ramdhan
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998, telah memaksa
pemerintah untuk berusaha sekuat tenaga memulihkan perekonomian di Indonesia dengan
merestrukturisasi ekonomi nasional. Usaha pemerintah itu dilakukan dengan cara
meningkatkan stabilitas ekonomi makro dan revitalisasi mikro perusahaan nasional. Dalam
waktu yang relatif singkat pemerintah berhasil menggerakan kembali kehidupan
perekonomian rakyat dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan
akhirnya Indonesia dapat memasuki periode pertumbuhan pada tahun 2004. Namun usaha
yang dilakukan oleh bangsa Indonesia ini akan menghadapi tantangan berat yaitu era
perdagangan bebas AFTA 2005. Kemampuan Indonesia akan diuji untuk dapat bersaing
dengan negara lain dan tetap menjaga kelangsungan hidup perusahaannya.
Agar dapat terus menjalankan kegiatan operasinya, perusahaan dituntut untuk
melaksanakan operasinya secara efektif dan efisien sehingga akan menghasilkan kualitas
yang baik. Dengan mempertahankan kualitas yang baik, maka perusahaan dapat memenuhi
kepuasan konsumen (customer satisfaction) dan memperoleh keunggulan bersaing
(competitive advantage). Bagi perusahaan manufaktur, fungsi produksi memiliki peranan
penting yang secara tidak langsung akan menyokong tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Proses produksi yang tidak dijalankan dengan baik, dapat menyebabkan terjadinya kecacatan
produk. Untuk itu diperlukan suatu pemeriksaan operasional yang bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor - faktor penyebab kegagalan tersebut, menganalisa data - data yang
telah dikumpulkan, dan terakhir memberikan rekomendasi yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah yang terjadi.
Objek penelitian penulis adalah sebuah perusahaan industri yang bergerak di bidang
garment. Penulis diberi kesempatan untuk melakukan penelitian atas seluruh hasil produksi
perusahaan yaitu baju anak, piyama wanita, dan blouse wanita
Metode yang dipilih penulis untuk melakukan studi kasus ini adalah deskriptif
analitis. Metode ini merupakan suatu metode yang berusaha untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan menyajikan data secara sistematis sehingga dapat memberikan suatu
gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti dan dapat ditarik suatu kesimpulan dan
membuat rekomendasi. Variable yang digunakan adalah tingkat kecacatan produk dan
pemeriksaan operasional atas fungsi produksi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diketahui faktor - faktor
penyebab kecacatan produk yang terjadi di perusahaan. Faktor - faktor tersebut bisa
dikendalikan oleh perusahaan (controllable factor) yang meliputi faktor manusia, mesin,
metode, bahan baku, dan lingkungan. Adanya kecacatan produk tersebut telah menyebabkan
kerugian secara finansial maupun non finansial.
Setelah dilakukannya pemeriksaan operasional, penulis merekomendasikan beberapa
hal antara lain adalah perekrutan karyawan yang lebih selektif, perbaikan metode dengan
menambah pengendalian selama proses produksi berlangsung, perawatan dan pemeliharaan
terhadap mesin - mesin perusahaan, selektif dalam memilih pemasok, mengurangi
pemesanan kain grade B, dan menjaga kebersihan lingkungan pabrik.
Berdasarkan rekomendasi dan tindakan perbaikan diatas, maka apabila seluruh
faktor penyebab kecacatan produk yang sesungguhnya dapat dikendalikan oleh perusahaan
tersebut dapat diatasi, maka akan dapat menekan tingkat kecacatan produk sesuai dengan
standar atau lebih kecil dari standar perusahaan yaitu sebesar 1% dari total produksi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3684 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SUT p/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain