Computer File
Pemeriksaan operasional atas proses produksi dalam upaya menekan tingkat kecacatan produk : studi kasus di PT.Albisandang Utama Indonesia
Seiring dengan persaingan ekonomi yang semakin tinggi, setiap perusahaan dituntut
untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Perusahaan
harus mampu mengimbangi atau bahkan mengungguli pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan
konsumen sehingga perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan memperoleh laba
yang optimal. Dalam perusahaan manufaktur, fungsi yang utama adalah fungsi produksi karena
dalam proses produksi inilah bahan baku akan diubah menjadi bahan jadi yang pada akhirnya
akan dijual kepada konsumen. Dalam fungsi ini terdapat kemungkinan .AKan dihasilkannya
produk cacat yang menyimpang dari standar. Tingkat produk cacat tersebut -harus diupayakan
seminimal mungkin karena sangat merugikan perusahaan karena dapat menurunkan tingkat
profit perusahaan. Untuk membantu fungsi produksi dalam menekan tingkat terjadinya
kecacatan produk, maka dilakukan pemeriksaan operasional. Pemeriksaan operasional
merupakan salah satu alat bantu yang dapat berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam
menangani masalah kecacatan produk. Dengan adanya pemeriksaan operasionai ini, perusahaan
dapat melakukan peninjauan dan penilaian terhadap kegiatan produksi, disertai pengungkapan
dan pemberian berbagai informasi dan temuan kepada pihak menajemen mengenai segala
sesuatu yang berhubungan dengan terjadinya kecacatan suatu produk serta merekomendasikan
tindakan-tindakan perbaikan yang dapat dilakukan untuk menekan tingkat kecacatan produk.
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah
metode deskriptif analitis. Yaitu suatu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah
aktual dengan berusaha mengumpulkan, menyajikan serta menganalisis data sehingga dapat
memberikan gambaran yang jelas atas objek yang diteliti untuk membuat kesimpulan dan
rekomendasi yang mengarah pada perbaikan atas kelemahan yang ditemukan. Agar labih akurat
maka penulis melakukan penelitian secara langsung pada perusahaan maupun berdasarkan studi
kepustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT Albisandang Utama Indonesia,
ditemukan bahwa dari seluruh tahap-tahap yang ada di bagian produksi, tahap pencelupanlah
yang mempunyai tingkat penyimpangan kecacatan yang paling tinggi. Selama periode Januari-Desember
2004 kecacatan produk yang terjadi pada tahap pencelupan adalah 5,71 % dari total
produksi. Angka tersebut sudah melebihi standar produk cacat yang masih dapat diterima oleh
perusahaan, yakni 5%. Faktor-faktor yang menyebabkan kecacatan produk adalah faktor
manusia, faktor bahan baku, faktor mesin, faktor metode, dan faktor lingkungan. Perusahaan
dapat menekan tingkat produk cacat dengan mengendalikan faktor-faktor yang menyebabkan
kecacatan produk tersebut.
Untuk menekan tingkat kecacatan produk yang terjadi dalam perusahaan, penulis
memberikan beberapa saran perbaikan rekomendasi tindakan perbaikan tersebut diharapkan
dapat membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kecacatan produk. Dengan demikian
perusahaan dapat melakukan proses produksi secara lebih efektif dan efisien.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3690 | DIG - FE | Skripsi | AKUN NAT p/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain