Computer File
Pemeriksaan operasional atas proses produksi dalam upaya menekan tingkat kecacatan produk : studi kasus pada PT. Triyudia Busanamas, Bandung
Seiring dengan perkembangan dunia fashion dewasa ini, produsen pakaian
jadi semakin banyak dan saling bersaing untuk dapat menarik konsumen baru maupun
mempertahankan konsumen lama. Agar dapat bersaing, perusahaan harus dapat memuaskan
keinginan konsumen, salah satunya adalah dengan menghasilkan produk yang berkualitas.
Untuk itu perusahaan harus melakukan pengendalian atas proses produksi dengan baik agar
perusahaan dapat mengurangi tingkat kecacatan produk yang terjadi. Maka dari itu, penulis
tertarik untuk melakukan pemeriksaan operasional atas proses produksi pada PT. Triyudia
Busanamas untuk meminimalkan jumlah produk cacat.
Pemeriksaan operasional merupakan salah satu alat bantu yang dapat
berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam menanggulangi masalah kecacatan
produk. Dalam pemeriksaan operasional ini penulis melakukan peninjauan dan penilaian
terhadap kegiatan produksi, disertai pengungkapan dan pemberian informasi kepada pihak
manajemen mengenai faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecacatan suatu produk dan
merekomendasikan tindakan-tindakan perbaikan yang dapat dilakukan untuk menekan
tingkat kecacatan produk. Dengan dilaksanakannya pemeriksaan operasional ini diharapkan
perusahaan dapat mengurangi biaya kegagalan produksi, mengurangi waktu pengerjaan
proses perbaikan produk cacat, memenuhi keinginan konsumen, dan pada akhirnya
meningkatkan laba perusahaan.
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif analitis. Dalam penelitian ini mula-mula penulis mengumpulkan data
produksi dari perusahaan untuk menghitung persentase kecacatan produk yang terjadi.
Kemudian dilanjutkan dengan mencari jenis-jenis kecacatan produk yang sering terjadi dan
melakukan analisa untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebabnya. Penulis telah
melakukan wawancara dengan pihak manajemen sehubungan dengan masalah yang diteliti,
melakukan pengamatan sekilas terhadap proses produksi dan melakukan analisis terhadap
dokumen-dokumen milik perusahaan. Selain itu penulis juga mengumpulkan data sekunder
dari literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa faktor-faktor
penyebab kecacatan produk yang terjadi dalam proses produksi dapat dibagi menjadi
lima kelompok, yaitu fakior manusia (kurangnya motivasi, ceroboh), mesin (kesalahan
penyetelan, kemacetan, pisau tumpul, spare part tidak tersedia), material (kualitas kurang
baik, pemeliharaan kurang baik), metode (kesalahan instruksi, kurang jelasnya metode
pengoperasian mesin, metode pengawasan dan pelatihan yang kurang memadai), dan
lingkungan (kurang bersih). Untuk menekan tingkat kecacatan produk tersebut, penulis dapat
memberikan saran-saran perbaikan, yang meliputi: pemberian penghargaan kepada
karyawan, pelatihan yang berkesinambungan bagi karyawan, peningkatan pengawasan atas
proses produksi, dibentuknya departemen yang menangani mesin-mesin produksi,
peningkatan inspeksi bahan baku yang diterima, peningkatan penanganan bahan baku di
gudang, penetapan jadwal produksi yang lebih matang, metode pengoperasian mesin yang
lebih spesifik, dibentuknya departemen kebersihan, dan penempatan pengawas di perusahaan
makloon. Rekomendasi ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengurangi
tingkat kecacatan produk yang terjadi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3724 | DIG - FE | Skripsi | AKUN NAT p/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain