Computer File
Pemeriksaan operasional atas proses produksi dalam usaha menekan tingkat kecacatan produk : studi kasus pada PT. Triprima Multi Garmen
Perkembangan ekonomi di Indonesia yang masih belum dapat dipulihkan, tetap menuntut
perusahaan untuk selalu mempertahankan kualitas produk yang dihasilkannya sehingga dapat
bertahan dalam lingkungan usaha yang sangat kompetitif. Untuk mempertahankan kualitas
produk yang dihasilkannya, maka perusahaan memerlukan pengendalian atas aspek-aspek
yang bersangkutan dengan produk yang dihasilkan, salah satunya adalah proses produksi. Jika
pengendalian atas proses produksi terlaksana dengan baik, maka kualitas produk yang
dihasilkan akan baik dan memuaskan konsumen.
Dalam melaksanakan proses produksinya, perusahaan telah memiliki prosedur
pengendalian produksi yang cukup memadai. Pemeriksaan operasional terhadap fungsi
produksi dapat dijadikan sebagai alat bantu bagi perusahaan dalam mengidentifikasi masalah-masalah
kecacatan produk yang terjadi, mengetahui kekurangan yang timbul sehubungan
dengan prosedur pengendalian, dan menentukan faktor-faktor penyebab kecacatan produk
serta memberikan rekomendasi tindakan perbaikan yang dapat dilakukan perusahaan.
Penelitian dilakukan penulis pada PT. Triprima Multi Garmen, yaitu
perusahaan yang bergerak di bidang garmen dengan hasil produksi berupa sweater rajut.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisa deskriptif, yaitu metode yang
menggambarkan apa yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan kejadian-kejadian di
perusahaan. Untuk kemudian diolah menjadi data, dianalisa, hingga akhirnya ditarik suatu
kesimpulan dan pembuatan rekomendasi. Data yang diperlukan yaitu data primer, diperoleh
dari pengamatan langsung atas kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan dan data sekunder
yang diperoleh dan studi literatur.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka diperoleh tingkat kecacatan produk
pada PT. Triprima Multi Garmen sebesar 2,78 %, di mana 2,20 % dari jumlah tersebut
disebabkan oleh faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Apabila faktor-faktor
penyebab kecacatan yang dapat dikendalikan perusahaan tersebut berhasil diatasi oleh
perusahaan, maka rata-rata persentase hasil produk cacat dapat ditekan menjadi 0,58 %.
Kecacatan yang terjadi di perusahaan diakibatkan oleh 5 faktor, yaitu : faktor
manusia, faktor bahan baku, faktor mesin, faktor lingkungan, dan faktor metode. Faktor
manusia merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yaitu sebesar 1,59 % dari
total produk keseluruhan atau 57 % dari total produk cacat, faktor bahan baku sebesar 0,58 %
dari total produk keseluruhan atau 21 % dari total produk cacat. Faktor bahan baku merupakan
satu-satunya faktor penyebab kecacatan yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan.
Faktor mesin merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yaitu sebesar 0,27 %
dari total produk keseluruhan atau 10 % dan total produk cacat, faktor lingkungan sebesar
0,22 % dari total produk keseluruhan atau 8 % dari total produk cacat. Faktor penyebab
kecacatan terakhir yang juga dapat dikendalikan yaitu faktor metode sebesar 0,12 % dan total
produk keseluruhan atau 4 % dari total produk cacat.
Untuk itu penulis memberikan beberapa saran perbaikan, salah satunya adalah
pelaksanaan pe1atihan dan pengarahan secara rutin bagi pekerja untuk meningkatkan
kemampuan, kesadaran dan tanggung jawabnya terhadap pekerjaannya. Perusahaan juga
sebaiknya memperhatikan perawatan dan penyediaan suku cadang mesin yang merupakan
penunjang utama dalam kegiatan produksi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3765 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SUS p/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain