Computer File
Pemeriksaan operasional atas pengelolaan persediaan bahan baku dalam usaha mencapai tingkat persediaan optimum : studi kasus pada PT.CMCN
Dalam kondisi perekonomian yang semakin sulit yang dibarengi juga dengan
kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada akhir tahun 2005, membuat dunia
usaha di Indonesia semakin ketat persaingannya. Tak terkecuali dalam industri tekstil
yang mana PT. CMCN bergerak di dalamnya, persaingan yang semakin ketat
membuat tiap perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk mengoptimalkan
aktivitasnya agar tetap bertahan. Salah satu faktor yang mendukung kelancaran
aktivitas perusahaan manufaktur adalah pengelolaan persediaan bahan baku dalam
mencapai tingkat persediaan optimum.
Pengelolaan persediaan bahan baku merupakan salah satu aktivitas
yang penting dan meliputi kegiatan perencanaan dan pengendalian. Pengelolaan
persediaan bukanlah masalah yang sederhana karena persediaan sebagai aktiva
perusahaan yang rentan terhadap keusangan, penurunan harga, pencurian, kerusakan,
dan pemborosan biaya. Investasi yang berlebih dapat menyebabkan biaya bagi
perusahaan, sedangkan kekurangan persediaan menyebabkan terhambatnya proses
produksi yang pada akhirnya menurunkan kuntungan perusahaan dan tingkat
kepercayaan konsumen. Oleh karena itu diperlukan suatu pengelolaan persediaan
yang memadai guna mencapai tingkat persediaan optimum.
Adapun permasalahan yang dapat diidentifikasikan dalam penelitian
ini adalah bagaimana pelaksanaan pengelolaan persediaan bahan baku pada
PT.CMCN, apakah sudah mendukung dalam mencapai tingkat persediaan optimum.
Untuk menilai pengelolaan persediaan bahan baku yang selama ini telah diterapkan
perusahaan, maka dilakukan pemeriksaan operasional.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis,
yaitu metode yang berusaha mengumpulkan, menyajikan serta menganalisis data
secara sistematis. Penelitian diawali dengan melakukan wawancara dengan direktur
utama dan karyawan yang terlibat langsung dengan pengelolaan persediaan bahan
baku. Kemudian melakukan pengamatan fasilitas fisik pengelolaan persediaan, yaitu
gudang bahan baku. Dan terakhir melakukan penilaian atas tingkat persediaan
optimum dengan menggunakan metode level of service.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengelolaan
persediaan PT.CMCN sudah cukup baik, walaupun masih ada kekurangan-kekurangan
yang terjadi seperti tidak tercapainya tingkat persediaan yang optimum,
seperti pada persediaan Hidrogen Peroxida yang memiliki tingkat persediaan
optimum 8,215 kg sedangkan tingkat persediaan rata-rata bulan Juli 2005 adalah
26,262.5 kg sehingga mengalami kelebihan sebesar 18,047.5 kg, atau pada Soda ash
Dense yang memiliki tingkat persediaan optimum 1,838 kg sedangkan tingkat
persediaan rata-rata bulan Juli 2005 adalah 1,159 kg sehingga mengalami
kekurangan persediaan sebesar 679 kg. Selain itu, tidak adanya pemisahan fungsi
antara bagian penerimaan, pencatatan, penyimpanan, dan pengeluaran bahan baku ,
dan tidak adanya rotasi kerja untuk bagian gudang bahan baku. Oleh karena itu,
dibelikan saran dan rekomendasi yang dapat dipertimbangkan perusahaan dalam
mencapai tingkat persediaan yang optimum.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3961 | DIG - FE | Skripsi | AKUN YUD p/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain