Computer File
Pemeriksaan atas pengelolaan persediaan bahan baku dalam usaha untuk mengurangi waktu lembur dan waktu menganggur pada PT Delta Satwa Bakti Lestari
Perdagangan luar negri merupakan salah satu aspek penting dalam setiap negara. Dewasa ini tidak ada satu negara pun dimuka bumi yang tidak melakukan hubungan dagang dengan pihak luar negri, termasuk Indonesia. Perdagangan luar negri menjadi semakin penting dalam kaitannya dengan haluan pembangunan yang berorientasi ke luar, yakni membidik masyarakat di negara-negara lain sebagai pasar hasil-hasil produksi dalam negri. Komoditi ekspor non migas seringkali dianggap sebagai primadona Indonesia di pasar intemasional. Hal ini sesuai dengan kondisi geografi Indonesia yang kaya, baik flora maupun faunanya. Sayangnya, kondisi yang melimpah tersebut seringkali masih banyak yang belum terjamah, bahkan seringkali hanya dianggap sebagai limbah saja, seperti contohnya adalah daging ular, yang kalau diolah lebih lanjut dapat dijadikan salah satu komoditi ekspor yang menguntungkan. Hal ini mengingat khasiat yang dihasilkan dari mengkonsumsi daging ular tersebut. Harga beli daging ular biasanya lebih mahal dari daging lainnya dan hanya sebagian kecil saja penduduk Indonesia yang mengetahui khasiat dari daging ular, oleh karena itulah sebagian besar penduduk Indonesia tidak makan daging ular. Karena alasan tersebut diatas ular dapat dikatakannya sebagai hama di Indonesia. Meskipun ular dikatakan sebagai hama, namun jumlah ular yang dapat ditangkap untuk diproduksi tergantung pada musim. Menurut pengalaman, pada waktu panen serta musim kemarau yang panjang, jumlah ular yang dapat ditangkap untuk diproduksi menjadi berkurang. Selain itu, seperti yang kita ketahui, bahwa daging kodok juga merupakan komoditas ekspor yang tidak kalah disukai yang mana selama ini harga beli daging kodok selalu lebih tinggi dari harga beli daging ular. Seperti yang telah kita ketahui, selain tergantung dari hasil penjualannya, kelangsungan hidup perusahaan juga sedikit banyak tergantung dari cara manajemen mengatur biaya-biaya yang dikeluarkan. Biasanya perusahaan mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk biaya gaji. Oleh karena itu, waktu kerja pegawai perlu diatur sedemikian rupa sehingga perusahaan tidak mengeluarkan biaya secara percuma. Disini, pengaturan waktu kerja pegawai sangat tergantung dari cara manajemen mengelola persediaan bahan bakunya mengingat PT Delta Satwa Bakti Lestari ini proses produksinya sangat dipengaruhi oleh bahan baku yang tersedia. Untuk melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisa keadaan yang ada pada perusahaan tersebut, khususnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sedangkan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi lapangan dan studi kepustakaan. Selain itu, alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Dari hasil pemeriksaan, penulis mengambil kesimpulan bahwa pihak manajemen belum dapat mengelola persediaan bahan baku dengan baik. Hal ini terjadi karena pasokan bahan bakunya sangat tergantung dari alam, dan selain itu juga karena manajemen belum menemukan cara yang ampuh untuk memotivasi karyawan agar tidak terlalu sering absen. Adapun saran yang penulis ajukan antara lain adalah menambah jumlah karyawan pada saat jumlah pasokan banyak, memberikan bonus bagi karyawan yang hadir penuh selama seminggu, mengatur pasokan bahan baku dari pemasok, membuat penangkaran sendiri.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5194 | DIG - FE | Skripsi | AKUN VON p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain