Computer File
Perbandingan penggunaan metode-metode penilaian persediaan dalam kaitannya dengan perhitungan laba usaha perusahaan : studi kasus pada PT.TP Leuwigajah, Cimahi
Dewasa ini persaingan antar perusahaan semakin ketat, dikarenakan adanya pertambahan pemilik dana yang telah diinvestasikan yang berarti akan menambah jumlah industri dalam negeri sehingga jumlah dan jenis barang yang dihasilkan juga akan meningkat. Mereka akan mencari cara dan upaya agar mempunyai kemampuan bersaing yang lebih tinggi daripada perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama untuk memperoleh keunggulan bersaing dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan pasar.
Dengan adanya permasalahan diatas, maka akan memotivasi managemen untuk berusaha menciptakan gagasan baru serta memanfaatkan peluang pasar yang ada khususnya segmen pasar yang masih terbuka luas. Hal-hal tersebut menuntut suatu perusahaan untuk dapat mengelola perusahaannya dengan baik, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.
Untuk mewnjudkan hal tersebut, maka suatu perusahaan terutama perusahaan yang bergerak dalam bidang industri harus dapat menjalankan proses produksi dengan sebaik-baiknya, dengan memperhatikan faktor-faktor produksi yang dapat mendukung proses produksi. Faktor-faktor produksi tersebut diantaranya adalah tenaga kerja, mesin, modal dan persediaan . Dalam hal ini persediaan adalah merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang pelaksanaan proses produksi. Karena persediaan biasanya merupakan investasi terbesar dalam aktiva lancar sebuah perusahaan. Maka pihak manajemen sudah seharusnya mengelola persediaan sebaik mungkin. Salah satu caranya adalah dengan penerapan metode penilaian persediaan yang tepat bagi perusahaan tersebut. Dengan penerapan metode penilaian persediaan yang tepat diharapkan akan dapat mempengaruhi laba perusahaan secara keseluruhan.
Oleh karena itu Penulis melakukan penelitian pada perusahaan TP yang berlokasi di Leuwigajah, Cimahi. Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri tekstil yang memproduksi handuk. Penulis akan meneliti metode penilaian persediaan bahan baku (karena bahan baku tersebut merupakan komponen terbesar dalam persediaan), dan melakukan perbandingan metode-metode penilaian persediaan (Weighted Average, LIFO, dun FIFO). Adapun htjuan dari penelitian ini adalah menganalisis metode penilaian persediaan yang diterapkan oleh pernsahaan (FIFO) serta membandingkan dengan teori yang ada, melihat adanya kemungkinan untuk menerapkan metode penilaian persediaan lain oleh perusahaan, dan meneliti apakah penilaian atas persediaan yang ada di perusahaan sudah dilakukan dengan metode yang tepat, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (hal tersebut dilakukan agar diperoleh informasi yang wajar mengenai persediaan yang disajikan dalam laporan keuangan, sehingga informasi tersebut tidak menyesatkan para pemakainya), serta pengaruh penggunaan metode tersebut terhadap laba usaha perusahaan.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis yaitu suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk menyajikan dan menganalisa data perusahan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek yang diteliti. Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis melakukan studi kepustakaan dan penelitian lapangan. Dalam penelitian lapangan ini, Penulis melakukan metode wawancara dan observasi terhadap masalah yang sedang diteliti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini dalam menilai persediaannya, perusahaan menerapkan metode penilaian persediaan FIFO dan sistem pencatatan persediaan perusahaan adalah sistem periodik. Dan berdasarkan analisis Penulis, untuk tahun 1998, dimana harga bahan baku cenderung naik terus menerus, maka metode penilaian persediaan FIFO menghasilkan laba yang lebih besar daripada metode penilaian LIFO dan Weighted Average. Sedangkan pada tahun 1999, dimana harga bahan baku cenderung tuna maka dengan metode penilaian persediaan LIFO akan menghasilkan laba yang lebih besar dibandingkan dengan metode penilaian FIFO dan Weighted Average.
Dengan adanya alternatif metode penilaian persediaan yang akan digunakan dalam perusahaan, maka pihak manajemen dapat mengambil suatu keputusan metode penilaian yang mana yang akan diterapkan dalam perusahaan untuk dapat meningkatkan laba perusahaan.
Hasil pengujian hipotesi adalah diterimanya Ho, dengan kata lain hipotesis alternatif ditolak. Penerimaan Ho diartikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari penggunaan metode penilaian persediaan menurut perusahaan (FIFO) dibandingkan dengan metode LIFO (atau dengan metode Weighted Average) ditinjau dari besarnya net income yang dilaporkan, sehingga PT TP dapat memilih metode penilaian persediaan mana yang dikehendakinya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5476 | DIG - FE | Skripsi | AKUN KER p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain